BENGKULU, BE - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat jumlah pengangguran di Bengkulu saat ini sebanyak 37.845 orang. Menurut BPS, angka tersebut turun sebesar 774 orang dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan tersebut juga didukung oleh tingkat pengangguran terbuka yang menurun sebesar 0,17 persen menjadi 3,42 persen. Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar tiga sampai empat orang menganggur di Bengkulu.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir Win Rizal mengatakan, menurunnya jumlah pengangguran tersebut disebabkan banyak sektor lapangan pekerjaan yang mampu menyerap tenaga kerja.
Sektor lapangan pekerjaan yang paling banyak menyerap tenaga kerja diantaranya pertanian, kehutanan dan perikanan, perdagangan besar dan eceran, serta adminstrasi pemerintah.
"Berdasarkan data yang kami peroleh, sektor
pertanian, kehutanan dan perikanan, perdagangan besar dan eceran, serta adminstrasi pemerintah merupakan sektor-sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Bengkulu," kata Win, Selasa (7/11).
Tidak hanya itu, Win menjelaskan bahwa jumlah penduduk bekerja di Bengkulu hingga tahun 2023 ini tercatat mencapai 1.069.615 orang atau meningkat sebanyak 32.119 orang dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal itu membuktikan bahwa banyak pekerja di Bengkulu mampu terserap oleh pasar kerja.
"Banyak tenaga kerja di Bengkulu terserap oleh pasar kerja dan ini tentu menjadi hal yang sangat baik," tutupnya.
Menanggapi data yang dirilis oleh BPS, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu, Edwar Happy SSos mengatakan pihaknya sangat bersyukur dengan penurunan angka pengangguran tersebut.
Ia berharap penurunan ini akan terus berlanjut dan dapat membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
"Kami sangat senang melihat tingkat pengangguran di Bengkulu menurun pada Agustus 2023 lalu. Kami berharap penurunan ini akan berlanjut dan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi kami," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Bengkulu, Ahmad Irfan mengatakan, penurunan pengangguran tersebut menunjukkan bahwa pelaku usaha di Bengkulu semakin bertumbuh.
"Kami melihat sektor pertanian merupakan motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi di Bengkulu. Penurunan angka pengangguran di sektor ini menunjukkan bahwa pelaku usaha semakin bertumbuh," katanya.
Namun, Ahmad juga mengingatkan bahwa masih ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh pelaku usaha di Bengkulu. Salah satu tantangan tersebut adalah keterbatasan infrastruktur, seperti jalan dan listrik, yang masih menghambat pertumbuhan bisnis di daerah tersebut.