Harianbengkuluekspress.id- Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Kesehatan Provinsi mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit degeneratif pasca hari raya Idul Adha 1445 H. Hal ini mengingat Idul Adha selalu identik dengan sajian kuliner daging dan dikhawatirkan bisa memicu timbulnya penyakit degeneratif.
Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Moh Redhwan Arif mengatakan, pihaknya meminta petugas kesehatan di daerah untuk mewaspadai meningkatnya pasien penderita penyakit degeneratif pasca perayaan Idul Adha.
"Kendati tidak semua orang yang mengonsumsi daging tensi darahnya naik, namun kami tetap mengimbau petugas agar mewaspadai meningkatnya penyakit degeneratif seperti darah tinggi, diabetes melitus (DM), jantung dan penyakit lainnya," kata Redhwan, Selasa 18 Juni 2024.
Dijelaskannya, sudah menjadi tradisi masyarakat luas selama hari raya Idul Adha banyak dilaksanakan ibadah kurban dan pembagian daging, hal itu membuat pola makan masyarakat berubah dengan mengonsumsi daging. Akibat pola makan yang berubah tersebut, dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang disebabkan dari pembawaan sejak lahir dan yang berpotensi penyakit darah tinggi atau hipertensi.
BACA JUGA:Bangun Semangat Kebersamaan, Pesan Anggota DPD RI Ahmad Kanedi Saat Silaturahmi dengan Ikapalma
BACA JUGA:Musim Haji 2025, Pemkab Mukomuko Siapkan 3 Pendamping untuk Calon Haji
"Makanya, kita imbau jangan makan daging berlebih, karena bisa menyebabkan darah tinggi," tuturnya.
Ia menambahkan, Dinkes telah meminta petugas kesehatan di puskesmas-puskesmas di daerah untuk menambah stok farmasi obat-obatan untuk pencegahan penyakit degeneratif.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak farmasi agar menyiapkan stok obat-obatan yang cukup di setiap puskesmas, terutama obat-obatan untuk penyakit degeneratif," ujarnya.
Namun demikian lanjut Redhwan, sudah beberapa tahun terakhir dalam pelaksanaan hari raya Idul Adha tidak terjadi peningkatan munculnya penyakit degeneratif. Hal itu disebabkan kesadaran masyarakat untuk tetap menjaga kesehatannya sudah mulai meningkat dan semakin gencarnya sosialisasi petugas kesehatan kepada masyarakat agar mengatur pola makan sesuai kebutuhan.
BACA JUGA:Penyaluran Dana BOS, Ini Syarat yang Wajib Dipenuhi Sekolah
"Bagi warga yang memiliki potensi penyakit darah tinggi mereka telah antisipasi dengan tidak mengonsumsi daging dengan cara berlebihan, selain itu mereka juga telah menyiapkan obat-obatan untuk antisipasi jika terjadi tensi darah naik," tutupnya. (Rewa Yoke)