Harianbengkuluekspress.id - Penarikan retribusi dari sektor sewa kios/auning di pasar tradisional masih belum maksimal. Terlihat dari target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 3 miliar, baru terkumpul Rp 500 juta hingga Mei 2024.
"Sumber pendapatan baru terealisasi 20 persen atau 500 juta dari target ditetapkan," ujar Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagrin) Kota Bengkulu, Firjoni Aprianto.
Perolehan pendapatan itu berasal dari Pasar Panorama, Pasar Minggu, Pasar Barukoto. Ditambah lagi Pasar Jangkar Mas yang baru saja diresmikan beberapa waktu lalu.
"Target ini sudah dinaikkan dari tahun sebelumnya, dan kami masih berupaya agar bisa tercapai maksimal, seiring dengan proses penertiban dan penataan pasar yang telah dilakukan saat ini," ungkapnya.
BACA JUGA:Bapenda Data Pengusaha Burung Walet, Kepala Bapenda Kota Bengkulu Nyatakan PAD Burung Walet Terendah
BACA JUGA:Wow Perjadin Dewan Dianggarkan Segini
Faktor lainnya yang membuat PAD tersebut sulit tercapai dikarenakan banyaknya kios-kios pasar yang mengalami kerusakan sehingga tidak bisa ditempati pedagang. Sedangkan pedagang yang berjualan diluar/badan jalan tidak bisa ditarik retribusi dari pemerintah.
"Kios banyak tidak layak lagi ditunggui, contoh di pasar barukoto hanya 30 persen kios yang ditempati pedagang. Pasar Panorama pun juga begitu," jelasnya.
Selain itu, Disperdagrin juga masih harus melakukan penertiban terhadap tunggakan para pedagang. Dimana, sebagian pedagang masih diberikan keringanan untuk mencicil tunggakan sewa kios. Disperdagrin juga menyiapkan langkah tegas dengan cara penyegelan jika tidak ada upaya membayar retribusi.
Kepala UPTD pasar, Jasya Arif menambahkan saat ini pihaknya masih mengawasi pergerakan pedagang yang melanggar. Meski 70 persen pasar panorama sudah tertata namun masih perlu pengawalan ketat agar pedagang tidak kembali keluar.
BACA JUGA:KPU Didesak Segera Tetapkan Dewan Terpilih, Ini Tujuannya
"Setiap hari kami monitoring seperti pasar panorama sudah mulai terata dan baru-baru ini sudah ditertibkan di Pasar Minggu. Proses ini akan dikawal bersama dengan satgas yang telah dibentuk," terangnya.
Agar hasil penataan pasar maksimal, masyarakat yang ingin berbelanja diminta untuk masuk ke dalam pasar. Karena, kebiasaan pedagang yang berjualan di badan jalan juga disebabkan masyarakat yang enggan turun dari motor.
" Kita imbau berbelanjalah di dalam pasar agar lebih nyaman dan aman, dan pedagang bisa mendapatkan omzetnya," imbaunya.
Terkait rencana revitalisasi pasar, saat ini pemkot telah menyampaikan proposal ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, besaran dana yang dikucurkan nantinya menunggu keputusan pusat sesuai dengan kondisi yang dialami Kota Bengkulu. (Medi Karya Saputra)