Harianbengkuluekspress.id- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA jalur prestasi tuai protes.
Belasan walimurid mendatangi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Bengkulu.
Untuk mempertanyakan alasan atau dasar anak-anak mereka tidak diterima melalui jalur prestasi
Para walimurid ini mencurigai adanya ketidak beresan dalam sistem PPDB jalur prestasi. Dan menuntut ketrasnparan.
Pasalnya ada calon siswa berprestasi diterima di satu sekolah, namun ada siswa yang lebih berprestasi mendaftar di sekolah yang sama malah tidak lulus.
Salah seorang walimurid yang tak ingin disebut namanya menuturkan kecemburan sosialnya, lantaran anaknya yang juara hingga tingkat nasional tidak diterima dalam jalur prestasi.
Sedangkan temannya yang juga dibidang olahraga hanya lolos di tingkat provinsi malah diterima di jalur prestasi.
BACA JUGA: Objektif dan Transparan, Kemendikbud Bentuk Forum Bersama Pengawasan PPDB, Ini Anggotanya
BACA JUGA:Kuota Tiga Jalur PPDB SMA di Bengkulu Tak Terpenuhi, Disdikbud Alihkan KeJalur Ini
"Anak saya punya piagam penghargaan tingkat nasional tidak lolos, temannya yang tingkat provinsi malah lolos,” ujarnya kesal.
Kejanggalan juga terlihat pada sistem, dimana berkas yang telah dilengkapi dan diupload ke dalam sistem aplikasi tak kunjung diproses verifikasi.
"Kita mendaftar, namun tidak kunjung terverifikasi padahal data sudah dilengkapi. Hingga pengumuman. Apalah daya kita orang kecil," keluhnya.
Merujuk pada rilis petunjuk teknis PPDB 2024, bobot nilai prestasi tidak berjenjang ditetapkan : juara I tingkat Internasional diberi bobot (34 point) Juara nasional (16 point), Juara Provinsi (7 point).
Kemudian juara 2 Internasional (33 point), Juara 2 nasional (15 point) dan juara 2 Provinsi (6 point).
Dan juara 3 tingkat Internasional 932 point), juara nasional (14 point) dan juara 2 provinsi (5 point).