harianbengkuluekspress.id - Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Kepahiang melakukan pengawasan terhadap distribusi tabung gas LPG 3 kg bersubsidi atau gas melon di setiap pangkalan yang ada di Kabupaten Kepahiang. Pengawasan ini dilakukan sebagai respons atas isu nasional mengenai adanya tabung gas LPG 3 kg dengan berat isi yang tidak sesuai standar. Berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan pada Jumat 28 Juni 2024 disimpulkan bahwa berat isi tabung gas LPG 3 kg yang dijual oleh pangkalan telah sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Kepala Dinas Perdagangan Koprasi dan UKM Kepahiang Jan Yohanes Dalos SSos mengatakan, telah melakukan pemeriksaan secara acak terhadap sejumlah tabung gas dan tidak menemukan adanya indikasi kecurangan atau pengurangan berat isi.
"Adanya isu nasional terkait pengurangan isi berat dari gas LPG 3 kg, kami Dinas Perdagangan Koprasi dan UKM Kepahiang melakukan pemantauan langsung serta menguji langsung dari berat isi tabung gas dan tidak ditemukan kecurangan," ungkapnya.
BACA JUGA:Gratis! Nonton Geisha saat Launching All New Honda BeAT, di Sini Lokasinya
BACA JUGA:Harga Sawit Tembus Segini
Ia mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan haknya atas tabung gas LPG 3 kg bersubsidi dengan berat isi yang sesuai. Pengawasan ini merupakan bagian dari upaya untuk menjaga ketersediaan dan kualitas produk LPG 3 kg di pasaran. Disdagkop dan UKM Kepahiang akan terus melakukan pengawasan secara berkala terhadap distribusi dan penjualan tabung gas LPG 3 kg di seluruh wilayah Kabupaten Kepahiang.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan jika menemukan adanya indikasi kecurangan atau pelanggaran terkait penjualan tabung gas LPG 3 kg," imbuhnya.
Salah seorang pemilik pangkalan Ny Pasaribu yang ada di Kelurahan Dusun Kepahiang mengatakan, untuk gas LPG setiap hari pasti masuk. Jika sudah sampai di pangkalan gas LPG pasti langsung diserbu masyarakat sekitar pangkalan.
"Kenapa cepat habisnya stok gas LPG saat ini, hal tersebut dikarenakan banyaknya dalam satu KK mengambil gas LPG, ada yang 2 buah bahkan ada yang sampai 3 buah," tutup Ny Pasaribu. (doni)