harianbengkuluekspress.id – Isu minyak oplosan di wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) dikabarkan masih marak. Bahkan tidak sedikit kendaraan bermotor masyarakat yang telah menjadi korban. Hal tersebut membuat masyarakat menjadi resah dengan BBM oplosan. Adapun BBM oplosan tersebut dijual secara eceran, yaitu dari jenis pertalite maupun bio solar.
Salah seorang warga Kecamatan Pino Raya, Anto (45) menuturkan, jika sepeda motor miliknya mengalami rusak parah yang diduga kuat akibat diisi BBM oplosan. Bahkan ia baru menyadarinya setelah kendaraan miliknya harus masuk bengkel menjalani perbaikan.
“Jujur saya tidak tahu BBM yang saya beli secara eceran ternyata BBM oplosan. Sebab saya baru mengetahui setelah motor saya mati mendadak tak lama usai mengisi BBM,” ujarnya kepada BE, Senin 8 Juli 2024.
Warga lainnya yang menggunakan kendaraan roda empat, Efri (30) mengaku, mobil miliknya mengalami kerusakan yang cukup parah usai mengisi BBM eceran di pinggir jalan yang ada di Kecamatan Pino Raya.
“Saya mengisi mobil saya dengan BBM pertalite di pinggir jalan dan mengalami kerusakan. Saya bawa ke bengkel dan setelah dicek rupanya minyak yang menjadi penyebab rusaknya mobil saya," keluhnya.
Efri juga mangaku, sangat dirugikan dengan kejadian tersebut. Pasalnya kerusakan mobil yang ia alami membutuhkan biaya Rp 1 juta untuk perbaikan.
"Setelah dicek oleh pihak bengkel memang tidak ada perbedaan signifikan dari jenis BBM oplosan tersebut. Bisa jadi dioplos beberapa bahan, terutama minyak mentah atau minyak busuk,” ungkapnya.
Menyikapi hal tersebut, Manager SPBU Kutau, Syadikin SE menyarankan masyarakat agar membeli BBM hanya di SPBU.
"Sebab kualitas dan keamanan BBM di SPBU lebih terjamin. Sementara BBM yang dijual eceran memang rawan dioplos oknum tertentu demi meraup keuntungan berlimpah," terangnya.
BACA JUGA:Disdik Akomodir 71 Lebih Siswa Selama PPDB
BACA JUGA:Posyandu Wujudkan Keluarga Bahagia, Begini Caranya
Syadikin juga mengakui, jika memang ada informasi isu BBM oplosan. Bahkan sudah banyak masyarakat pengguna BBM oplosan mengalami kerugian besar.
"Benar, informasi ini sudah sampai ke telinga kami.Tak sedikit pula yang mengeluhkan hal itu kepada kami," sambungnya.
Meskipun begitu, Syadikin menyatakan, pihak SPBU tidak mempunyai hak ataupun wewenang untuk membatasi para penjual BBM eceran. Sebab BBM eceran yang dijual tidak semuanya berasal dari SPBU.
"Begitupun dengan minyak mentah yang dicurigai masyarakat, bisa jadi berasal dari daerah lain. Tentunya hal ini harus diwaspadai," katanya.