Harianbengkuluekspress.id - Biaya ekspor langsung dari Bengkulu ke luar negeri cukup mahal. Bahkan biaya pengiriman satu kilogram barang dapat mencapai Rp 250 ribu.
Eksportir asal Bengkulu, Jovanca Refindo mengungkapkan, tingginya biaya ekspor disebabkan oleh mahalnya biaya kirim ekspedisi langsung dari Bengkulu. Hal itulah yang membuat eksportir asal Bengkulu berpikir dua kali sebelum mengirim barang ke luar negeri.
"Biaya ekspor langsung dari Bengkulu sangat mahal. Ini membuat kami harus berpikir dua kali sebelum mengirim barang ke luar negeri," ujar Jovanca, Senin 8 Juli 2024.
Untuk mengatasi masalah tersebut, banyak eksportir Bengkulu memilih menggunakan ekspedisi DHL dengan menggunakan Surat Keterangan Asal (SKA) dari Provinsi DKI Jakarta. "Dengan cara ini, yang mendapat kuota ekspor adalah Provinsi DKI Jakarta, bukan Bengkulu," jelas Jovanca.
BACA JUGA:Teddy - Gustianto Terus Komunikasi dengan Parpol
BACA JUGA:Minta Kakek Cabul Dihukum Berat, Ini Pernyataan Orang Tua Korban
Langkah ini diambil sebagai solusi sementara untuk mengurangi beban biaya. Namun, Jovanca menekankan bahwa solusi ini bukan tanpa kelemahan.
"Meskipun bisa menghemat biaya, hal ini membuat kontribusi ekspor Bengkulu tidak terlihat di statistik nasional," tambahnya.
Ia mengaku, pengiriman kopi seberat satu kilogram dari Bengkulu, misalnya, memerlukan biaya kirim sekitar Rp 250 ribu.
"Biaya ini sangat tinggi dibandingkan jika pengiriman dilakukan dari Jakarta atau pelabuhan lain di Indonesia," ungkap Jovanca.
BACA JUGA:Taekwondo Kaur Borong 40 Medali Emas di Kejuaraan Ini
Masalah biaya tinggi ini tidak hanya berdampak pada eksportir besar, tetapi juga pada pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Bengkulu. Banyak UKM yang terpaksa menahan ekspor produknya karena tidak mampu menanggung biaya tersebut. Pemerintah daerah dan pihak terkait diharapkan bisa mencari solusi untuk menekan biaya ekspor ini.
"Kami berharap ada intervensi dari pemerintah untuk membantu meringankan biaya kirim ekspor dari Bengkulu," harap Jovanca.
Selain itu, adanya infrastruktur yang memadai juga dianggap dapat membantu menekan biaya. "Pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan dan jalan yang baik tentu akan sangat membantu mengurangi biaya ekspor," kata Jovanca.
BACA JUGA:Anak Mencuri di Rumah Orang Tua, Dilaporkan ke Polsek di Kecamatan Ini