Harianbengkuluekspress.id- Prestasi gemilang ditorehkan mahasiswa/mahasiswi Indonesia di kancah dunia dalam bidang keamanan kapal feri.
Tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang diwakili tim Nawasena, berhasil meraih juara pertama dalam ajang International Student Design Competition 2024 yang diselenggarakan oleh Worldwide Ferry Safety Association (WFSA) di Amerika Serikat.
WFSA adalah Asosiasi Keselamatan Feri Sedunia ini merupakan organisasi nirlaba yang dibentuk sebagai respons terhadap serangkaian kecelakaan tragis yang menggarisbawahi perlunya upaya terkoordinasi untuk meningkatkan keselamatan feri di seluruh dunia.
Kompetisi International Student Design Competition sendiri digelar untuk mengurangi kematian akibat feri, melalui upaya menghadirkan desain kapal yang aman dan terjangkau.
Dari sanalah, tim nawasena yang terdiri dari tujuh orang merancang kapal feri induk RePas untuk Sungai Niger di Nigeria.
BACA JUGA:Dispendik Minta Sekolah Monitoring Kegiatan Siswa, Ini Tujuannya
BACA JUGA:Digelar Serentak, Ribuan Guru Pendidikan Agama Islam Ikuti PPG Dalam Jabatan, Ini Pesan Menag
Tim Nawasena mengikuti perlombaan tersebut secara daring mulai November 2023 hingga diumumkan pada Juni 2024. Mereka merancang kapal feri inovatif bernama MV Queen Nneka.
Nama Nneka, yang berarti ibu agung dalam bahasa Igbo (Nigeria), mencerminkan tujuan kapal ini untuk menjadi feri pertama yang aman dan layak di Sungai Niger, Nigeria, serta menjadi induk feri masa depan di wilayah tersebut.
General Manager Tim Nawasena ITS Quito Abian Iqtarib menjelaskan, kapal feri ini didesain untuk berlayar di Sungai Niger, yang sedang gencar memproduksi Compressed Natural Gas (CNG).
"Kapal ini kami rancang menjadi kapal yang ramah lingkungan, terutama untuk lingkungan sungai," jelas mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan (Siskal) ITS, Quito Abian Iqtarib ini dalam keterangannya.
Pemuda yang juga menjadi ketua tim lomba ini memaparkan bahwa timnya merancang kapal yang selaras dengan tujuan negara dalam memproduksi CNG, yang lebih ramah lingkungan dibandingkan diesel.
Kapal ini juga dilengkapi panel surya untuk beberapa alat, namun sebagian besar daya tetap diupayakan menggunakan CNG.
BACA JUGA:Sarjana Pendidikan, Tapi Tidak Mau Jadi Guru, Ini 10 Formasi CPNS yang Bisa Anda Lamar
BACA JUGA:Kemendikbudristek Lakukan Uji Publik RPP Pendidikan Tinggi dan RPM Dosen, Ini Tujuannya