Harianbengkuluekspress.id - Sekalipun harga biji kopi di kalangan pengepul mencapai Rp 70 Ribu/kg, pengusaha kopi Padang Capo Kabupaten Seluma H Suhandi, masih membatasi kebutuhan kopi pada pangsa pasar luar.
Hal ini dikarenakan jangan sampai kopi di pasaran kosong dan ketersediaan kopi tetap ada. Mengingat stok kopi juga tidak banyak dan tetap akan dijual untuk memenuhi pangsa pasar.
“Di pasaran kita masih menjual bubuk kopi dengan harga murah berbanding terbalik dengan biji kopi sendiri saat ini sudah kita jual dengan harga Rp 70 Ribu/kgnya,” kata Suhandi kepada BE.
Dibeberkan, untuk memenuhi pangsa pasar akan kebutuhan kopi, khusus bubuk kopi yang sudah digiling masih ada yang menjual dengan harga murah.
BACA JUGA:OPS Patuh, Kapolres Turun Tangan
BACA JUGA:1.200 Hewan Pelihara Divaksin Anti Rabies, Capaiannya Baru Segini
Karena hal ini lah yang membuat penjualan biji kopi dengan jumlah terbatas, mengingat stok kopi juga menipis.
“Kita juga tidak berani untuk menimbun kopi ini sekalipun harga mahal. Karena harga bisa tiba tiba menurun akan kelabakan untuk memenuhi pangsa pasar kembali,” sampainya.
Diterangkan, memang kopi saat ini tengah mengalami kenaikan yang signifikan, namun H Suhandi tidak serta merta menjual keseluruhan biji kopi yang ada. Hal tersebut tidak dilakukannya, karena masih harus memenuhi pasar lokal akan kebutuhan bubuk kopi itu sendiri.
“Kita masih mengisi bubuk kopi di sejumlah warung lokal,” sambungnya.
BACA JUGA: PAD Seluma Terkecil se-Provinsi, Cuma Segini Nilainya
Ditambahkan, saat ini petani kopi di kawasan Kabupaten Seluma, Kecamatan Lubuk Sandi, Padang Capo jelas penghasilan mereka saat ini meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Mengingat kopi mengalami harga yang cukup mahal.
“Saat ini petani masih ada yang tinggal menunggu panen dan masih menjaga kopi tersebut,” sampainya. (Jefrianto)