Dengan demikian, hasil asesmen yang diperoleh dapat dipercaya dan mencerminkan kompetensi sebenarnya dari para siswa madrasah.
Dalam uji keterbacaan, siswa dan guru diberikan kesempatan untuk mengerjakan instrumen AKMI dan kemudian diminta memberikan feedback mengenai kesulitan yang mereka hadapi dalam memahami soal-soal tersebut.
Tim ahli kemudian menganalisis feedback tersebut untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan instrumen AKMI.
Hasil dari uji keterbacaan ini diharapkan dapat segera dianalisis dan digunakan sebagai bahan evaluasi dalam penyusunan instrumen AKMI yang lebih baik di masa depan.
“Pelaksanaan AKMI yang efektif dan efisien merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah dan mencetak generasi muda yang kompeten dan berdaya saing,” pungkas Sidik.(**)