SPAM Kobema Belum Rampung, Ini Penjelasan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bengkulu
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu Tejo Suroso ST MSi.--
Harianbengkuluekspress.id - Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional regional Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah dan Seluma (Kobema) sebagai salah satu Program Strategis Nasional (PSN) belum sepenuhnya rampung. Meskipun ditargetkan pada Desember 2024, selesai pekerjaan dan diuji coba hingga kini proyek tersebut belum selesai.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu Tejo Suroso ST MSi mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu telah memiliki kewajiban membuat rumah intake, namun infrastruktur untuk melindungi mesin bagi air, terutama ke PDAM itu belum kunjung selesai sampai saat ini.
"Pekerjaan yang belum selesai tanggung jawab provinsi itu pembangunan rumah intake," jelas Tejo, Kamis 9 Januari 2025.
Dijelaskannya, proyek rumah intake dengan nilai Rp 3 miliar itu saat ini masih proses pekerjaan. Diyakini, pembangunan pelindung mesin pompa air itu bisa cepat diselesaikan tahun ini.
BACA JUGA:Stok Beras di Bulog 6.900 Ton, Ini Penjelasan Kepala Bulog Bengkulu
BACA JUGA:Baju Khas Bengkulu Laris Manis, Berikut Lokasi dan Harganya
"Sekarang masih proses pekerjaan," tuturnya.
Tidak hanya pemprov, tapi Pemerintah Kota Bengkulu, Seluma, dan Benteng, masing-masing memiliki tanggung jawab yang telah disepakati dalam kerjasama proyek SPAM Kobema ini.
"Sesuai kesepakatan, target penyelesaian proyek ini lima tahun. Saat ini kita baru memasuki tahun kedua, jadi masih ada waktu tiga tahun lagi bagi kabupaten/kota untuk merealisasikan komitmennya," tambah Tejo.
Tejo menjelaskan, setelah pembangunan fisik SPAM Kobema selesai, proyek tersebut akan memasuki tahap komisioning.Komisioning dilakukan mulai dari perencanaan, desain, konstruksi, implementasi, hingga instalasi.
BACA JUGA:SSB Cetak Pemain Muda Berbakat, Rayakan HUT ke-27 Ini Penjelasan Ketua Panitia Acara Mengenai SSB
"Untuk pengerjaan SPAM Kobema sudah selesai. Saat ini tinggal komisioning, karena ini proyek keroyokan," terangnya.
Proses komisioning SPAM Kobema itu, dilakukan secara bertahap untuk memastikan seluruh sistem berfungsi dengan baik. Tahap pertama akan dilakukan oleh Balai Sungai VIII yang akan menguji coba penyaluran air dari sumber air hingga ke infrastruktur yang menjadi kewenangan Balai Cipta Karya.
"Balai Sungai VIII melakukan uji coba penyaluran air dari buangan sungai Musi hingga ke infrastruktur yang menjadi kewenangan Balai Cipta Karya. Ujicoba ini dilakukan untuk melihat aliran dan tekanan air dari pusat pengairan sudah sesuai ketentuan atau belum," ujar Tejo.