Harianbengkuluekspress.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu memastikan harimau Sumatera yang sempat terekam kamera warga di Dusun Alas Bangun, Desa Bukit Harapan, Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bengkulu Utara, tetap berada di habitat aslinya.
Penampakan harimau ini terjadi pada Senin, 12 Agustus 2024 lalu, dan sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat setempat.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari mengonfirmasi, bahwa setelah timnya melakukan pengecekan langsung ke lokasi, harimau tersebut ternyata berada di kawasan hutan HPT Air Ketahun dan HPK Air Urai Serangai.
"Sudah kita cek lokasinya, ternyata harimau sumatera itu ada di kawasan hutan HPT Air Ketahun dan HPK Air Urai Serangai. Harimau masih berada di habitatnya," ujar Said dalam keterangannya pada Rabu 14 Agustus 2024.
BACA JUGA:Pemuda Berwirausaha Tingkatkan Perekonomian
BACA JUGA:Pupuk Mahal Ganggu PSR, Ini Sebabnya
Meskipun harimau tersebut tidak menunjukkan perilaku yang mengarah ke luar dari habitatnya, BKSDA tetap mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan untuk selalu waspada.
"Kami meminta masyarakat agar berhati-hati dalam melakukan aktivitas sehari-hari di sekitar hutan. Jika pergi ke kebun, sebaiknya tidak sendirian, minimal berkelompok lima orang untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan," tambah Said.
Penampakan harimau Sumatera ini tentu saja menjadi perhatian serius, mengingat spesies ini merupakan salah satu hewan yang dilindungi dan populasinya semakin berkurang. Bahkan saat ini jumlah populasinya hanya mencapai puluhan ekor.
"Harimau Sumatera adalah salah satu spesies yang sangat penting untuk dijaga keberadaannya. Setiap interaksi dengan manusia harus diminimalkan demi keselamatan kedua belah pihak," lanjut Said.
BACA JUGA:PAN dan PKS Jabat Pimpinan Sementara DPRD Kota
BKSDA Bengkulu juga menegaskan bahwa mereka akan terus memantau pergerakan harimau tersebut untuk memastikan bahwa hewan ini tetap berada di habitat yang sesuai dan tidak menimbulkan ancaman bagi masyarakat sekitar. Selain itu, upaya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat akan terus dilakukan.
"Masyarakat juga harus berperan aktif dalam menjaga kelestarian harimau ini dengan melaporkan jika melihat harimau atau tanda-tanda keberadaannya di luar habitat," ungkap Said.
Ia juga meminta agar warga tidak mengambil tindakan sendiri yang dapat membahayakan diri mereka dan satwa liar. Sebab saat ini, BKSDA bersama pihak terkait sedang berkoordinasi untuk meningkatkan patroli dan pengawasan di kawasan hutan yang menjadi habitat harimau tersebut.
"Kami sedang meningkatkan patroli untuk memastikan bahwa kawasan tersebut aman bagi satwa liar dan juga bagi masyarakat yang beraktivitas di sekitarnya," kata Said.