Harianbengkuluekspress.id - Peristiwa berdarah kembali terjadi di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) memasuki pertengahan Agustus ini.
Terbaru peristiwa berdarah, 2 pemuda asal Kedurang. Hal itu diketahui setelah seorang ibu asal Kecamatan Kedurang, Yunarti (50) mendatangi Polres BS pada Rabu 14 Agustus 2024 sore.
Yunarti mendatangi Satreskrim Polres BS untuk melaporkan kejadian penganiayaan dan pencurian dengan kekerasan kepada anaknya Rahmat dan teman anaknya Pipin.
Pasalnya pada Rabu 14 Agustus Dini hari anaknya menjadi korban penganiayaan dan pencurian di lokasi Jembatan Air Bengkenang, Desa Tanjung Besar, Kecamatan Manna.
BACA JUGA:Ngaku Kasi Pidsus, Oknum Warga Mukomuko Peras Kades, Dibekuk Polisi dengan Uang Jutaan Rupiah
BACA JUGA:Danrem Sambangi Petani di Seluma, Ini Harapannya
"Penganiayaannya itu berupa begal, mengambil Handphone dan uang anak saya dan temannya. Untuk motor ditinggal oleh para pelaku," ujar Yunarti kepada BE.
Lebih lanjut Yuniarti mengatakan bahwa untuk uang yang berhasil dicuri pelaku berkisar Rp 5 juta dan 2 unit handphone dengan harga Rp 7 jutaan.
Dari keterangan anaknya, Yuniarti mengatakan bahwa pelaku penganiayaan tersebut berjumlah 4 orang yang menghampiri anaknya.
"Pada saat itu anak saya pulang pukul 1.00 WIB malam, tetapi perginya dari pagi, karena ngobrol dengan temannya jadi pulangnya ke malaman," katanya.
Dijelaskan juga oleh Yuniarti bahwa anaknya tidak langsung distop di jembatan oleh pelaku saat mengendarai motor.
Namun saat anaknya berhenti di jembatan ingin membakar sebatang roko, tiba-tiba ada orang tidak dikenal menghampirinya dan langsung merampas handphone, serta melakukan perampasan.
"Pelaku saat melakukan penganiayaan memang mengincar muka anak saya, bisa dilihat saja wajah anak saya. Sehingga saya melaporkan kejadian ini ke Polres Bengkulu Selatan," jelasnya.
Sementara itu, Kapolres BS, AKBP Florentus Situngkir SIK melalui Kapolsek Manna, Iptu Buharman SH membenarkan adanya peristiwa penganiayaan di Jembatan Bengkenang wilayah hukum polseknya.
"Iya, benar memang ada laporan peristiwa penganiayaan di Jembatan Bengkenang," ungkapnya.