Libur Lebaran, Wisata Sungai Kurean Ramai, Namun Minim Fasilitas

RENALD/BE Pengunjung Objek wisata pemandian Sungai Kurean di Desa Batu Ampar, Kecamatan Kedurang menikmati libur Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah, Kamis 3 April 2025.--
Harianbengkuluekspress.id - Objek wisata pemandian Sungai Kurean di Desa Batu Ampar, Kecamatan Kedurang, ramai dikunjungi wisatawan selama libur Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah. Diperkirakan ratusan pengunjung datang untuk menikmati kejernihan dan kesejukan air sungai tersebut bersama keluarga setiap harinya.
Pengunjung yang datang berasal dari berbagai daerah, termasuk dari luar kota hingga Pulau Jawa. Hal ini menunjukkan potensi wisata yang besar bagi Sungai Kurean sebagai salah satu destinasi wisata di Kecamatan Kedurang. Namun, potensi ini belum dikelola dengan baik oleh pemerintah desa maupun masyarakat setempat.
Saat ini, lokasi pemandian belum memiliki fasilitas pendukung seperti tempat parkir, ruang ganti, dan area bersantai yang memadai. Bahkan, tidak terdapat tempat sampah sehingga banyak sampah berserakan, mengurangi kenyamanan pengunjung. Tidak adanya sistem retribusi juga membuat potensi ekonomi dari wisata ini belum tergarap optimal.
Sari Anggraini (35), seorang pengunjung asal Kota Bengkulu, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi Sungai Keruan. Ia menilai objek wisata ini sudah cukup dikenal dan memiliki daya tarik, tetapi tidak didukung oleh fasilitas yang memadai.
"Saya tidak keberatan membayar jika ada fasilitas seperti ruang ganti dan tempat bersantai. Bahkan, di sini tidak ada pedagang makanan dan minuman, padahal itu sangat dibutuhkan pengunjung," ujarnya pada Kamis 3 April 2025.
BACA JUGA:Polres Bengkulu Selatan Siap Hadapi PSU, AKBP Awilzan SIK Langsung Bekerja
BACA JUGA:Audiensi Bersama Gubernur, Bupati Arie Usulkan Pembangunan Jalan dan Irigasi
Senada dengan Sari, Eko (38) wisatawan dari luar kota juga menyoroti semakin kecilnya debit air Sungai Kurean setiap tahunnya. Ia menyebut bahwa banyak pengunjung terpaksa mencari area yang lebih dalam hingga ke hulu sungai, meskipun jalurnya lebih sulit dijangkau.
"Saat menuju hulu sungai, saya melihat kondisi di sekitar masih berbahaya, terutama karena berada di perkebunan sawit warga. Saya bahkan melihat ular berukuran sebesar lengan orang dewasa melintas di sungai, yang kemungkinan adalah ular kobra," ungkapnya.
Eko pun mengimbau para pengunjung untuk lebih berhati-hati, terutama bagi yang membawa anak-anak. Dengan pengelolaan yang lebih baik, Sungai Kurean dapat menjadi destinasi wisata yang aman dan nyaman bagi wisatawan.
"Tentunya kita berharap potensi Sungai Kurean dapat segera digarap dengan baik agar menjadi tempat wisata unggulan dan menjadi potensi pendapatan asli desa dari sektor wisata," harapnya. (Renald)