MUKOMUKO,BE – Sejumlah pihak mengkhawatirkan proyek pembangunan Rumah Sakit (RS) Pratama di Desa Air Buluh Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko tidak selesai dan akan banyak pihak yang dirugikan. Selain masyarakat, pemerintah daerah juga rugi. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo SKM dikonfirmasi BE, Rabu (15/11) menyampaikan, hasil monitoring pihaknya di lapangan, progres terbaru pembangunan RS Pratama sudah mulai pemasangan batu bata merah untuk dinding bangunan, pemasangan steger untuk penyangga begesting cor dak lantai dua dan lainnya.
“Ini progres terbaru yang kami lihat di lapangan. Kalau untuk tiang, sudah mereka cor semuanya. Untuk menuntaskan pekerjaan itu, pihak kontraktor terus memaksimalkannya. Dengan menambah tenaga kerja dan menambah jam kerja serta menyiapkan material yang dibutuhkan,” katanya.
Bustam mengaku, tidak mengetahui persentase bangunan yang sudah tercapai. Sebab untuk hitungan persentase realisasi bangunan, hanya tim ahli yang bisa menghitung. Meski pihaknya tidak mengetahui persentase capaian bangunan tersebut, namun pihaknya terus mensuport pihak kontraktor agar dapat menyelesaikan pekerjaan itu. Karena kalau pekerjaan itu tidak selesai, maka pemerintah daerah dan masyarakat yang rugi. “Jika tidak selesai, tidak hanya masyarakat, pemerintah daerah juga rugi,” demikian Bustam.
Sebagaimana diketahui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko mendapatkan kucuran dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 61 miliar dari pemerintah pusat. Anggaran besar itu untuk pembangunan Rumah Sakit Pratama di Desa Air Buluh Kecamatan Ipuh. Untuk pembangunan fisik rumah sakit sebesar Rp 39 miliar dan Rp 22 miliar untuk pengadaan alat kesehatan. Khusus untuk waktu pengerjaan proyek fisik hingga akhir Desember 2023 mendatang.(900)