Harianbengkuluekspress.id – Badan Meterologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Kota Bengkulu kembali memberi himbauan kepada masyarakat waspada akan bencana Megatrust.
Gempa yang baru-baru terjadi di Jepang, membuat BMKG kembali mengingatkan bahaya Megatrust tersebut.
“Sebelumnya, isu megatrust ini sudah pernah diangkat, namun melihat fenomena gempa yang terjadi tanggal 8 Agustus 2024 lalu di Jepang, seismic gap sekitar 70 tahun saja gempanya sudah sekuat itu, apalagi seismik gap Mentawai Siberut dan Selat Sunda yang sudah ratusan tahun tidak bergerak” ujar Dina Wiri (28) selaku Staf Operasional BMKG Bengkulu kepada BE, 27 Agustus 2024.
Megatrust sendiri merupakan zona pertemuan lempeng antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia.
BACA JUGA:Cuaca Buruk, Harga Ikan Naik, Sekarang Jadi Segini
BACA JUGA:Cuaca Buruk, Nelayan Kesulitan Melaut, Penghasilannya Turun Drastis
Sehingga Megatrust terjadi di beberapa pinggiran wilayah Barat Sumatera,Selatan Jawa, Selatan Bali, Selatan NTT, Selatan NTB, Maluku, hingga Sulawesi.
Namun yang dikhawatirkan potensi seismik gap terbesar di pulau Sumatera berada di Mentawai Siberut dan Selat Sunda sehingga akan sangat bersiko disekitar pusat tersebut.
“Titik megatrust ada di Mentawai Siberut sekitar Barat Padang, sehingga Bengkulu juga terkena dampaknya. Di selat Sunda yang terkena bagian Lampung, Banten dan Selatan Jawa,” ungkapnya.
Dalam menghadapi Megatrust ini, BMKG Bengkulu juga telah melakukan kerja sama kepada BPBD terkait zona evakuasi, serta telah melakukan pemetaan zona yang aman dari Tsunami.
“Selain itu kami juga siap siaga dalam memberikan informasi kepada masyarakat ketika terjadinya getaran, apabila diatas 5 Skala Richter. Jika diatas 5 Skala Richter BMKG lebih mengutamakan kecepatan informasi, kemudian akan diberi pemutakhiran informasi selanjutnya,” bebernya.
BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Pagi Ini, Rabu 28 Agustus 2024, Melemah 27 Poin Terhadap Dolar AS
BACA JUGA:KUR BSI Rp 100 Juta, Tenor hingga 5 Tahun, Ini Syarat Lengkapnya
Melihat fenomena megatrust yang sedang ramai dibicarakan, BMKG meminta masyarakat untuk lebih berhati hati.
“Apabila terjadinya gempa diatas 20 detik, masyarakat bergegaslah meninggalkan area pantai menuju ketempat yang lebih tinggi. Selain itu masyarakat harus mengenali jalur evakuasi serta telah menyiapkan tas siaga bencana” Himbaunya. (Mg1)