Harianbengkuluekspress.id-Berdasarkan Laporan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bulan ini akan terjadi Fenomena Equinox.
Pada tahun ini, fenomena equinox terjadi 2 kali, yakni oada Maret lalu dan pada bulan September ini.
Fenomena Equinox merupakan fenomena ketika Matahari berada tepat di garis khatulistiwa atau equador.
Ketika fenomena Equinox berlangsung, jarak antara Matahari dengan Bumi adalah jarak yang paling dekat.
BACA JUGA:Bersiaplah, OJK Buka Lowongan Kerja Terbaru, Ini Syaratnya
BACA JUGA:Dilantik Besok, Berikut 30 Anggota DPRD BU Periode 2024-2029, 16 Wajah Baru dan 14 Wajah Lama
Puncak Fenomena Equinox bulan ini akan terjadi pada tanggal 22 September 2024.
"Matahari akan bersinar tepat di garis khatulistiwa dan jumlah siang dan malam hampir sama di seluruh dunia," dalam keterangan BRIN.
Ketika fenomena Equinox berlangsung, jarak antara Matahari dengan Bumi adalah jarak yang paling dekat.
Secara periodik, fenomena Equinox berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu di bulan Maret dan September.
Untuk rentang waktunya biasa terjadi pada tanggal 20 hingga 23 di bulan Maret (disebut juga Vernal Equinox) atau September (disebut juga Autumnal Equinox).
BACA JUGA:37 Desa di Seluma Dapat Tambahan DD Rp 120 Juta Lebih, Berikut Daftarnya
BACA JUGA:Ini Dia Pemenang Duta Bahasa Tingkat Nasional Tahun 2024, Adakah Duta Dari Daerahmu?
Momen ketika Matahari melintas tepat di atas garis khatulistiwa Bumi itu artinya Matahari muncul tepat di atas khatulistiwa, bukan di utara atau di selatan garis khatulistiwa.
Pada hari ketika terjadi Equinox, Matahari tampak terbit 'tepat dari arah timur' dan terbenam 'tepat ke arah barat'.