"Sebelumnya, truk pengangkut sampah sering kali mengalami kesulitan mencapai TPA karena kondisi jalan yang buruk, sehingga sampah berceceran di sepanjang jalan. Dengan adanya perbaikan jalan, truk sampah bisa beroperasi lebih efisien dan meningkatkan frekuensi pengangkutan," terang Apriansyah.
Jalan ini juga diharapkan berfungsi sebagai jalur evakuasi alternatif bagi warga Mukomuko, yang merupakan daerah rawan gempa dan tsunami.
"Jika terjadi bencana, jalan ini bisa menjadi rute evakuasi penting, menghubungkan Pondok Batu dengan SP3 Selagan Jaya," jelas Apriansyah.
"Kita tentu tidak berharap bencana terjadi, tetapi memiliki jalur evakuasi yang memadai adalah bagian penting dari kesiapsiagaan," tambahnya.
Pada tahun 2024, pembangunan ini akan meliputi pengaspalan hotmix sepanjang 3 kilometer dan pengerasan sirtu (pasir dan batu) sepanjang 1,5 kilometer.
"Total panjang pengaspalan adalah sekitar 3,3 kilometer, ditambah pengerasan sirtu 1,5 kilometer, dimulai dari titik nol di Masjid Tran Bandef Pondok Batu hingga simpang TPA sampah," ungkap Apriansyah.
Selain itu, ada rencana tambahan pengaspalan di jalan lingkungan warga di dua titik, masing-masing sepanjang lebih dari 100 meter.
BACA JUGA:Pupuk Nitrogen, Ini Manfaatnya
BACA JUGA:Pupuk NPK BOOSTER DGW 12-6-22-3+TE, Ini Keunggulannya
"Dengan total panjang jalan mencapai sekitar 8 kilometer dari Tran Bandef hingga Desa Selagan Jaya, proyek ini menjadi prioritas utama kami. Kami berharap bisa mendapatkan tambahan dana dari pemerintah pusat untuk melanjutkan pengaspalan hingga SP3 Selagan Jaya," lanjutnya.
Apriansyah menutup dengan optimisme bahwa proyek ini tidak hanya meningkatkan infrastruktur jalan, tetapi juga mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui akses yang lebih baik dan efisiensi dalam berbagai sektor.
"Kami yakin pembangunan jalan ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat, baik dalam sektor ekonomi, layanan publik, maupun dalam kesiapsiagaan bencana," pungkasnya. (end)