Harianbengkuluekspress.id - Sebelumnya ada 2 ekor kambing warga Padang Pelawi, Sukaraja mati diduga diterkam harimau. Kemarin, 24 September 2024, warga Desa Tanjung Kuauw Dusun 2 Trans Bali, Kecamatan Lubuk Sandi, kembali dibuat heboh.
Pasalnya 3 ekor kambing dan 1 ekor ayam milik Tutut Santoso, juga mati diduga karena diterkam harimau. Peristiwa ini diperkirakan terjadi pukul 03.00 WIB dini hari.
“Kami sudah ke lokasi dan melihat langsung, jika 3 ekor kambing telah mati setelah pada bagian leher kambing luka-luka diduga diterkam harimau,” terang Kades Tanjung Kuauw, Herry Yulianto kepada BE.
Diceritakan, jika kejadian tersebut terjadi berjarak 50 meter dari rumah pada dini hari. Korban mendapati hewan ternaknya kabing mati dengan jarak satu dengan lainnya tak berjauhan.
BACA JUGA:Resmi Beroperasi 24 Jam, PTM Kutau Terus Ditata
BACA JUGA:Bawaslu Minta Parpol Tertibkan 1.718 APS yang Terpasang
Namun, terdapat satu ekor kambing yang bagian lehernya luka luka yang di duga telah disantap oleh harimau. Sedangkan dua ekor lagi, hanya mengalami luka dan terdapat bekas gigitan yang di duga harimau tersebut.
“Dua ekor kambing hanya ada bekas gigitan di lehernya. Dan satu lagi sebagian pada lehernya telah menjadi santapan harimau,” sampainya.
Diterangkan Herry, sebelum kejadian ternak ini telah di masukkan ke dalam kandang yang terbuat dari kayu. Dengan jarak 50 meter dari kediaman korban.
Diketahui, keberadaan hewan liar harimau ini sudah sangat dekat dengan kawasan transmigrasi Tanjung Kuauw, dimana ini memiliki Kepala Keluarga (KK) sebanyak 63. Sehingga wargapun diminta waspada dalam melaksanakan aktivitasnya.
BACA JUGA:Gusnan Jadi Rakyat Biasa, Pjs Bupati Lanjutkan Kerja
“Dengan kejadian ini jelas warga trans Kuauw diminta waspada pada hewan liar yang diduga harimau ini. Serta ini juga telah diingatkan satu persatu agar waspada,” sampainya.
Selain itu, dari identifikasi secara bersama dengan BKPSDM jika hewan ternak tersebut mati setelah pada bagian leher di gigit terlebih dahulu. Untuk memeinimalisir tidak meluar, pemerintahan desa secara resmi menyampaikan untuk pemasangan perangkap secara tertulis.
“Kita secara bersama BKSDA ke lokasi untuk merencanakan pemasangan perangkap. pemerintahan desa juga secara resmi akan menyampaikan surat itu,” sampainya singkat.(Jefrianto)