Harianbengkuluekspress.id - Masyarakat di Bengkulu diminta agar menghindari tawaran pinjaman dari rentenir. Itu dilakukan agar mereka tidak terjebak dengan bunga pinjaman tinggi.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bengkulu, Ayu Laksmi Syntia Dewi meminta masyarakat untuk berhati-hati terhadap tawaran pinjaman dengan bunga rendah dari lembaga keuangan tak resmi. Sebab, akhir-akhir ini banyak tawaran pinjaman dari rentenir.
"Kami mengimbau agar masyarakat tidak tergiur dengan tawaran pinjaman, terutama dari lembaga keuangan yang tidak resmi. Banyak rentenir yang memberikan penawaran ini dengan tujuan agar petani terjebak dalam jerat hutang yang sulit untuk diselesaikan," ungkap Ayu, Minggu, 29 September 2024.
Dalam penjelasannya, ia menyebutkan bahwa rentenir cenderung menerapkan skema yang tidak transparan. Dimana skema pinjaman yang ditawarkan cenderung menjebak.
"Setelah agunan diserahkan, banyak masyarakat yang mengalami kesulitan melunasi hutang meskipun sudah mencicil. Ini menjadi peringatan serius untuk selalu melakukan transaksi keuangan melalui lembaga yang terdaftar dan diawasi oleh OJK," tambahnya.
BACA JUGA:Agi Dukung Pengembangan Bakat Anak Muda, Buka Rafflesia Bencoolen Marching Day 2024
BACA JUGA:Minat Menabung Emas di Pegadaian Meningkat, Tempo 1 Tahun Segini Jumlahnya
Sebagai langkah preventif, OJK Bengkulu akan meningkatkan sosialisasi dan edukasi keuangan di kalangan masyarakat. Ayu menegaskan pentingnya pemahaman tentang risiko keuangan dan perlindungan konsumen agar masyarakat dapat mengambil keputusan yang bijaksana dalam mengelola aspek keuangan mereka.
"Kami akan meningkatkan sosialisasi dan edukasi keuangan di kalangan masyarakat," tutupnya.
Menanggapi hal itu, Sekda Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri SSos MKes juga angkat bicara terkait peringatan dari Kepala OJK.
Sekda mengajak semua masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan dan memilih lembaga keuangan yang dapat dipercaya.
"Kami mendukung imbauan dari OJK. Semua masyarakat harus lebih selektif dalam menerima tawaran pinjaman agar tidak terjebak dalam masalah keuangan yang sulit diatasi," ujar Isnan.
Menurut Isnan, peringatan ini menjadi sorotan serius terhadap praktik rentenir yang merugikan masyarakat. Isnan berkomitmen untuk terus mengawasi dan melindungi kepentingan masyarakat, khususnya dalam sektor pertanian yang memiliki peran strategis dalam perekonomian daerah.
"Kami juga akan mengawasi dan melindungi masyarakat di Bengkulu," pungkasnya.(999)