BPOM Ungkap Ciri-ciri Makanan Buka Puasa Mengandung Zat Berbahaya

Masyarakat membeli makanan untuk berbuka puasa.-IST/BE -
Harianbengkuluekspress.id - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu mengingatkan masyarakat agar memastikan menu berbuka puasa yang dibeli dari pedagang makanan dan minuman di Bengkulu aman untuk dikonsumsi. Sebab, makanan dan minuman yang dibeli tidak diketahui apakah aman untuk dikonsumsi atau tidak.
Kepala BPOM Bengkulu, Yogi Abaso Mataram SSi Apt mengaku, pihaknya terus memberikan edukasi para pedagang di Bengkulu agar membuat makanan dan minuman untuk berbuka puasa menggunakan bahan-bahan yang aman dikonsumsi. Hal itu dilakukan untuk mencegah pedagang menggunakan bahan kimia berbahaya seperti pewarna sintetis, boraks, maupun formalin.
"Kita beri edukasi kepada pedagang bahwa bahan kimia seperti pewarna sintetis, boraks, dan formalin tidak baik untuk kesehatan dan jangan digunakan untuk campuran bahan makanan dan minuman," kata Yogi, Kamis, 13 Maret 2025.
BACA JUGA:Bupati Arie Berbagi, Sasar Keluarga Prasejahtera dan Disabilitas di Kota Arga Makmur
BACA JUGA:Pengerukan Alur Pulau Baai Dilakukan 2 Tahap, Tahap Pertama Segini
Ia mengatakan, sejauh pantauan pihaknya hingga saat ini belum ditemukan pedagang yang menggunakan bahan kimia tersebut. Namun pihaknya tetap meminta masyarakat untuk mewaspadai hal tersebut.
"Sejauh ini belum kita temukan, tapi tetap masyarakat harus waspada," tuturnya.
Ia mengaku, kandungan bahan kimia berbahaya tidak baik bagi kesehatan jika dikonsumsi. Oleh karena itu, pihaknya akan terus mengimbau pedagang makanan dan minuman untuk tidak menggunakan bahan kimia berbahaya.
"Kita akan terus melakukan edukasi agar mereka tidak menggunakan bahan kimia berbahaya," ujarnya.
Menurutnya, masyarakat harus bisa membedakan jenis makanan dan minuman dengan kandungan berbahaya, baik boraks dan formalin. Ciri-cirinya bisa dikenali secara kasat mata, meski kepastiannya harus lewat uji laboratorium.
"Secara kasat mata tekstur makanannya agak kenyal. Kalau seperti bakso normal kan enak kita makan, tapi kalau mengandung boraks dan formalin itu lain-lain rasanya seperti ada bahan kimia," tuturnya.
Selain itu, ada makanan dengan tambahan pewarna berbahaya, dengan kandungannya Rhodamin B dan Metanil Yellow. Secara umum tampilannya mencolok. Hal tersebut dilakukan demi menarik perhatian pembeli.
"Lihat dari warnanya. Kalau Rhodamin B itu warnanya pink terang," ungkap Yogi.
Diketahui, Rhodamin B merupakan bahan pewarna yang digunakan dalam industri tekstil dan kertas, sama halnya dengan Metanil Yellow. Bahan yang tidak cocok jadi bahan makanan untuk dikonsumsi masyarakat.