Harianbengkuluekspress.id - Asosiasi Pengembang Perumahan Seluruh Indonesia (APERSI) Bengkulu mengungkapkan keprihatinan terhadap meningkatnya jumlah kuli bangunan yang menganggur di Bengkulu. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya penambahan kuota untuk pembangunan rumah subsidi.
Ketua DPD APERSI Bengkulu, Asman mengungkapkan, kuli bangunan di Bengkulu sangat bergantung pada proyek rumah subsidi sebagai sumber penghidupan. Ketika kuota rumah subsidi dari pemerintah habis maka banyak pekerja bangunan di Bengkulu, terpaksa mencari nafkah disektor lain.
"Jika tidak ada penambahan kuota untuk rumah subsidi, maka tidak ada pekerjaan untuk mereka, makanya banyak yang beralih profesi ke sektor lain," ujar Asman, Minggu 29 September 2024, kepada BE.
Berdasarkan data yang ada, saat ini terdapat kurang lebih ratusan kuli bangunan yang terpaksa menganggur. Banyak dari mereka beralih profesi menjadi petani, meskipun tidak semua memiliki pengalaman di bidang pertanian.
"Ini pilihan yang sulit bagi mereka, tetapi mereka harus bertahan hidup," kata Asman.
Asman berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah untuk menambah kuota rumah subsidi dalam minggu ini. Karena ini bukan hanya untuk kuli bangunan saja tetapi kebutuhan akan perumahan yang terjangkau semakin meningkat setiap bulannya.
"Kami mendesak pemerintah untuk memperhatikan kondisi ini agar kuli bangunan bisa kembali bekerja dan mendapatkan penghasilan yang layak serta kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah terpenuhi" tambahnya.
Ketidakpastian mengenai penambahan kuota ini juga menciptakan kecemasan di kalangan pengembang. Banyak proyek yang tertunda akibat kurangnya permintaan rumah subsidi, yang berimbas pada penurunan daya beli masyarakat.
"Jika situasi ini dibiarkan berlarut-larut, kami khawatir akan semakin banyak tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan," ujar Asman.
Masyarakat juga merasakan dampak dari kurangnya rumah subsidi. Banyak keluarga yang berjuang untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak dan terjangkau.
"Kami berharap ada solusi yang cepat dari pemerintah untuk membantu masyarakat memiliki rumah," kata Hardiansyah, seorang warga Kota Bengkulu yang sedang mencari hunian. (Rewa Yoke)