Harianbengkuluekspress.id – Para petani di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mendapatkan kabar baik terkait ketersediaan pupuk bersubsidi untuk musim tanam tahun 2024.
Pemerintah telah menambah alokasi pupuk bersubsidi hingga 1.589 ton untuk memastikan para petani memiliki cukup pasokan selama musim tanam padi dan tanaman hortikultura.
Penambahan ini berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Bengkulu Nomor 953 Tahun 2024 tentang realokasi pertama pupuk bersubsidi sektor pertanian tahun 2024.
"Dalam SK tersebut, Mukomuko mendapatkan penambahan pupuk bersubsidi jenis urea dan NPK sebanyak 1.589 ton," ungkap Sub Koordinator Saprodi, Alsintan, dan Pembiayaan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Dodi Hardiansyah, pada Minggu 6 Oktober 2024.
BACA JUGA:2025, Pemkab Mukomuko Ajukan Lelang 60 Kendaraan Dinas
Penambahan tersebut terdiri dari 589 ton pupuk urea dan 1.000 ton pupuk NPK. Dengan penambahan ini, alokasi pupuk urea untuk Kabupaten Mukomuko meningkat dari 1.650 ton menjadi 2.050 ton, sedangkan alokasi pupuk NPK meningkat dari 1.461 ton menjadi 2.461 ton.
"Alhamdulillah, usulan kami untuk menambah alokasi pupuk NPK sebanyak 1.000 ton diakomodir oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan. Penambahan ini sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan petani di masa tanam," tambah Dodi.
Dodi berharap bahwa penambahan pupuk bersubsidi ini dapat mendukung para petani di Mukomuko, terutama pada musim tanam padi dan tanaman hortikultura yang sedang berlangsung.
Dengan ketersediaan pupuk yang mencukupi, diharapkan produktivitas pertanian di wilayah ini akan meningkat secara signifikan.
BACA JUGA:2025, Ini Prioritas Pembangunan Jalan oleh Pemkab Mukomuko
BACA JUGA:KPU Mukomuko Resmi Luncurkan Desain Surat Suara Pilkada 2024, Siap Distribusi ke 327 TPS
"Penambahan alokasi pupuk bersubsidi sebanyak ribuan ton ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan petani di Mukomuko, khususnya untuk musim tanam padi dan tanaman hortikultura," jelasnya.
Selain itu, Dodi juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika ada indikasi penyalahgunaan pupuk bersubsidi di wilayah tersebut.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa pupuk subsidi dapat sampai kepada petani yang benar-benar membutuhkan, dan tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu.