Mahasiswa Kampus Mengajar Bawa Dampak Positif

Selasa 08 Oct 2024 - 22:04 WIB
Reporter : Indri
Editor : Haijir

Harianbengkuluekspress.id – Kampus Mengajar, program yang dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, terus memberikan dampak nyata bagi dunia pendidikan di Indonesia.  Salah satu wujud nyata dari program ini dapat dirasakan SMP N 18 Kota Bengkulu. 

Dimana para mahasiswa Universitas Bengkulu yang terlibat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengatasi tantangan di lingkungan sekolah. 

Kepada BE mahasiswa yang tergabung dalam Program Kampus Mengajar menceritakan pengalaman mereka, tantangan yang dihadapi, serta dampak positif yang mereka rasakan selama mengikuti program ini.

Putri Nabila Juniar, mahasiswa Unib, salah satu peserta Kampus Mengajar di SMP N 18 Bengkulu berbagi pengalamannya selama mengajar. 

BACA JUGA:Diduga Tak Netral, 54 Kadis, Kabid, Lurah dan ASN Pemkab Lebong Dilaporkan ke Bawaslu

BACA JUGA:Dua Siswa MTsN 2 Raih Juara I dan II , Olimpiade Bahasa Arab Tingkat Provinsi

"Saya merasa ini  kesempatan emas untuk tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga belajar langsung dari anak-anak didik. Program ini sangat memperkaya pengalaman saya, karena di sini saya bisa melihat bagaimana teori yang saya pelajari di kampus diaplikasikan di dunia nyata," ujar mahasiswa Jurusan Fisika ini. 

Putri mengungkapkan, sejak awal terlibat sudah merasakan antusiasme siswa-siswi di sekolah tersebut.  Meskipun terdapat beberapa tantangan, seperti keterbatasan akses teknologi dan kesenjangan akademis akibat pembelajaran daring di masa pandemi. 

"Banyak anak yang tertinggal pelajarannya karena pandemi, tetapi saya dan rekan-rekan lain berusaha membantu mereka dengan pendekatan yang lebih personal dan mengadakan kelas tambahan," tambah Putri.

Melalui Program Kampus Mengajar, para mahasiswa tidak hanya bertindak sebagai pengajar, tetapi juga menjadi bagian dari proses pengembangan metode belajar yang lebih interaktif. 

BACA JUGA:Kemenag Deklarasi Pesantren Ramah Anak

Dalam kesempatan yang sama, mahasiswa lainnya, M. Abdullah Nur Amar ikut serta menceritakan bagaimana ia menggunakan pendekatan kreatif dalam mengajar. "Kami mencoba membuat pembelajaran lebih menyenangkan, misalnya dengan menggunakan permainan edukatif, kuis, dan metode pembelajaran berbasis proyek yang membuat siswa lebih antusias. Kami ingin mereka melihat belajar bukan hanya sebagai kewajiban, tapi juga sesuatu yang bisa dinikmati," jelas mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Unib ini.

Abdullah juga menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam memberikan inspirasi dan motivasi bagi siswa. "Sebagai mahasiswa, kami juga ingin menjadi contoh bagi adik-adik di SMPN 18 Kota Bengkulu.  Kami berbagi cerita tentang pengalaman kami kuliah, bagaimana kami mencapai pendidikan tinggi, dan menanamkan semangat kepada mereka bahwa pendidikan ialah jalan menuju masa depan yang lebih baik".

Namun, kata Abdullah, tidak dapat dipungkiri bahwa ada tantangan yang harus dihadapi oleh para mahasiswa pengajar ini.  Salah satu tantangan utama yang mereka hadapi di SMP N 18 Kota Bengkulu adanya keterbatasan fasilitas, terutama terkait teknologi. 

BACA JUGA:Arisan Online Kembali Makan Korban, Mama Muda Diduga Sikat Rp 700 Juta

Kategori :