Harianbengkuluekspress.id - Memasuki musim penghujan dan angin kencang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seluma mengimbau seluruh masyarakat untuk waspada atas potensi bencana terburuk yang terjadi.
Kepala BPBD Seluma Hadi Susanto didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik, Iswandi SIP menjelaskan, berdasarkan pemetaan berdasarkan kajian risiko bencana yang disandingkan dengan data kajian bencana alam yang terjadi di Kabupaten Seluma beberapa tahun terakhir.
Sehingga warga diminta untuk waspada akan hal terburuk dari kondisi cuaca yang tidak menentu.
“Potensi terburuk dari hujan deras dengan intensitas tinggi beberapa wilayah berpotensi banjir dan longsor,” sampainya.
BACA JUGA:6 Tiang Listrik Roboh, PLN Lakukan Pemadaman di Wilayah Ini
BACA JUGA:Bocah 3,5 Tahun Tewas Saat Ambil Bola Dalam Siring
Dijelaskan, bahwa sejumlah wilayah yang rawan bencana yakni Kecamatan Sukaraja, yakni Desa Jenggalu, Cahaya Negeri, Riak Siabun. Kecamatan Air Periukan, Desa Padang Pelasan, Pasar Ngalam, Lawang Agung dan Keban Agung. Seluma Selatan Desa Sukarami, Padang Merbau dan Pasar Seluma dan Kecamatan Semidang Alas Maras dengan potensi banjir dan angin kencang.
Sedangkan untuk wilayah Seluma Barat, Semidang Alas dan Talo Kecil Desa Taba dan Tebat Sibun, dengan potensi bencana banjir. Kemudian Kecamatan Lubuk Sandi, Seluma Utara dan Kecamatan Ulu Talo, dengan potensi banjir dan tanah longsor. Selanjutnya Kecamatan Talo dengan potensi tanah longsor.
"Untuk yang kita petakan ini masih seperti yang sudah-sudah, seperti titik rawan banjir di Kecamatan Seluma Selatan, Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Talo Kecil. Sedangkan untuk daerah rawan Longsor seperti di Kecamatan Lubuk Sandi di Desa Gunung Agung," tutupnya.
BACA JUGA:Ops Zebra Dimulai, Bidik 7 Pelanggaran Ini
Selain banjir dan longsor, warga juga harus mewaspadai angin kencang yang akan menyebabkan pohon-pohon tumbang. Ditambah lagi akses jalan Bengkulu - Bengkulu selatan saat melintasi masih terdapat pohon-pohon besar yang sewaktu-waktu bisa roboh akibat rapuh dan angin kencang.
"Kami meminta supaya masyarakat tetap waspada dan berhati-hati. Karena bencana tidak bisa ditolak, dan juga kita tidak tahu kapan terjadi. BPBD terus menghimbau, bencana tiba langsung dilaporkan ke stakeholder, agar segera ditindaklanjuti pasca bencana," sampainya singkat. (Jefrianto)