Harianbengkuluekspress.id- Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) akan memberlakukan credit scoring untuk segmen Kredit Usaha Rakyat (KUR) di perbankan pada 2025 mendatang.
Saat ini akan melukan pilot projek pada 3 Bank besar yakni BRI, BNI dan Bank Mandiri.
Skema credit scoring ini merupakan alternatif persyaratan yang akan memudahkan masyarakat atau calon debitur untuk mengakses pembiayaan KUR di perbankan.
Pasalnya, selama ini para pelaku usaha dalam mengakses pinjaman biasanya harus memenuhi persyaratan dari bank, salah satunya menggunakan data histori kredit atau agunan yang disyaratkan bank.
BACA JUGA:KUR BSI Rp 275 Juta, Tenor hingga 5 Tahun, Berikut Syaratnya
BACA JUGA:KUR BNI Rp 225 Juta, Tenor hingga 5 Tahun, Berikut Syaratnya
Sehingga, banyak pelaku usaha segmen mikro di daerah yang unbankable atau sama sekali belum pernah mengakses layanan pembiayaan perbankan.
Iinnovative skema credit scoring KUR terbaru akan menilai dengan memformulasi dan mengkalkulasi beberapa variabel data utama,
Seperti data kependudukan dan data kredit perbankan, dan data alternatif seperti data telekomunikasi, data jaminan kesehatan, data pembayaran listrik, data transaksi e-commerce, data media sosial, dan lainnya.
Data-data tersebut diproses melalui algoritma AI dan Machine Learning yang kemudian menghasilkan skor kredit
credit score yang digunakan yakni score kredit menghasilkan nilai dari 1 sampai dengan 1.000, dengan penjelasan Nilai Scoring di atas > 700 adalah kategori risiko rendah.
Sementara nilai Scoring 600-700 adalah kategori risiko menengah, dan nilai Scoring di bawah < 600 adalah kategori risiko tinggi.
Agar calon debitur lolos dan disetujui kreditnya, biasanya bank menyetujui ketika calon debitur masuk ke kategori risiko rendah, yaitu nilai credit scoring > 700.
BACA JUGA:Bank BRI Buka Lowongan Kerja Terbaru, Penempatan Seluruh Indonesia, Ini Syaratnya
BACA JUGA:Gelar BRIEF 2024, Bank Indonesia Bengkulu Sukses Tawarkan Potensi Investasi