harianbengkuluekspress.id - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kepahiang meluncurkan buku pintar strategi pencegahan perkawinan anak melalui edukasi kesehatan reproduksi Remaja (Sappa Seroja).
Buku pintar ini menyajikan informasi mengenai dampak buruk perkawinan anak ketika anak perempuan memilih menikah diusia belum matang. Karena akan berisiko dengan perempuan, terutama soal reproduksi anak perempuan yang belum siap.
"Buku ini memuat berbagai kiat atau strategi untuk mencegah perkawinan anak," ungkap Kepala DPPKBP3A Kabupaten Kepahiang, Linda Rospita.
BACA JUGA:Komplotan Pencuri Mobil Lintas Provinsi Dibongkar, Segini Jumlah Tersangkanya
BACA JUGA:SMKN 1 RL Gelar Job Fair, Ini Waktu Pelaksanaannya
Lebih lanjut Linda mengatakan, buka pintar yang sudah dicetak 300 lebih dan sudah dibagikan ke sekolah-sekolah hingga desa di Kabupaten Kepahiang. Kemudian diharapkan masyarakat dapat menggunakan buku pintar, agar bersama-sama memberikan edukasi kepada orang tua dan anak. Untuk mencegah terjadinya pernikahan dini atau perkawinan pada anak-anak.
"Banyak sekali dampak buruk pada perkawinan anak. Selain masalah reproduksi belum siap dan dampak lain menjadi penyumbang tingginya tingkat perceraian serta KDRT," sebut Linda.
Selain melalui penyebaran buku pintar, Linda Rospita menegaskan, DPPKBP3A bersama Gugus Tugas Pencegahan Perkawinan Anak Kabupaten Kepahiang akan mendorong pembentukan Peraturan Bupati (Perbup) pencegahan perwakilan anak.
"Kita dorong Perbup pencegahan pernikahan anak dibawah umur," ucap Linda. (doni)