Cegah Stunting, Penyuluh KB Sosialisasi ke Sekolah, Ini Harapannya

Minggu 03 Nov 2024 - 08:35 WIB
Reporter : Renald
Editor : Asrianto

Harianbengkuluekspress.id - Dalam upaya mengatasi permasalahan stunting yang terus menjadi tantangan di masyarakat.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan (BS) melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) menjalankan program sosialisasi bertajuk Peran Remaja dalam Penurunan Stunting di lingkungan sekolah. 

Program ini dilaksanakan melalui tim Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) di setiap kecamatan.

Langkah tersebut diambil dengan harapan mengedukasi generasi muda agar lebih sadar akan pentingnya gizi, kesehatan, dan kesiapan menjadi calon orang tua di masa depan, seperti yang dilakukan di SMA 1 BS yang diikuti puluhan siswa.

BACA JUGA:BMKG Ingatkan Ancaman Bencana Alam, Ramalan Cuaca di BS Hari Ini, Minggu 3 November 2024

BACA JUGA:Amankan Pilkada 2024, 3 Armada Pemadam di BS dan Ratusan Petugas Disiagakan

"Remaja adalah cikal bakal orang tua yang bertanggung jawab atas tumbuh kembang anak-anaknya nanti. Dari sekaranglah mereka harus paham akan pentingnya pola hidup sehat dan menghindari pernikahan dini," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) BS, Sukarni Dunip SP MSi pada Sabtu 2 November 2024.

Lebih lanjut, Sukarni mengatakan para siswa diajak untuk menjadi agent of change atau agen perubahan. Hal tersebut bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga bagi masyarakat sekitar. 

"Para siswa memiliki kekuatan untuk mengubah cara pandang orang-orang di sekitar tentang pentingnya gizi dan kesehatan. Dengan mulailah dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar," katanya.

Sukarni mengatakan stunting dapat diakibatan karena kurangnya pemahaman gizi dari orang tua. Sehingga orang tua sangat menentukan generasi yang baik dan tercegah stunting.

BACA JUGA:2.201 Unit fasilitas Sanitasi Dibangun di BS, Ini Tujuannya

BACA JUGA:Pembangunan 2.201 Unit WC di BS Direalisasikan, Segini Anggarannya

"Bayangkan, anak-anak yang seharusnya bisa tumbuh tinggi, sehat, dan cerdas, tapi terhambat karena gizi yang kurang. Itulah yang ingin kita cegah bersama-sama dengan pemahaman yang dimiliki orang tua," pungkasnya. (Renald)

Kategori :