Harianbengkuluekspress.id - Bangunan menara pantau milik BPBD yang berada di kawasan wisata Pantai Panjang mulai terbengkalai. Saat ini menara itu kerap dimanfaatkan anak punk atau anak jalanan sebagai tempat tinggal. Banyak ditemukan sampah dan akibat tidak lagi terurus oleh pemerintah.
"Menara ini kami harap agar segera difungsikan. Kalau kosong terus nanti bisa dijadikan tempat maksiat oleh orang-orang," kata Ujang salah seorang pedagang di kawasna Pantai Panjang, Minggu, 3 November 2024 kepada BE.
Ia menyebutkan menara ini hanya ditempati petugas pada momen hari raya atau hari-hari besar saja, terutama untuk penjagaan terhadap lonjakan wisatawan pantai panjang.
"Sebenarnya pengunjung itu pasti ada setiap hari, kalau ada petugas tentu kita merasa lebih nyaman," ungkapnya.
BACA JUGA:MIN 2 Gelar Edukasi Bank Sampah
BACA JUGA:Usul Rp 5 Miliar untuk PJU, untuk Penambahan Lampu Jalan di Kota Bengkulu
Diketahui, ada 2 menara yakni dikawasan pantai panjang dekat sport center, dan 1 lagi dikawasan pantai berkas. Kawasan tersebut memang menjadi spot kunjungan terbanyak oleh wisatawan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu, Will Hopi menerangkan, BPBD mengusulkan anggaran untuk direhab terlebih dahulu, sebab ada beberapa bagian yang rusak. Hal ini bertujuan agar lebih layak untuk ditempati petugas.
"Kalau anggaran memungkinkan kita akan lakukan rehab dulu yang di pantai berkas. Kalau menara di pantai panjang itu sebenarnya ada petugas piket yang melakukan patroli pagi dan sore," ujar Will Hopi.
Kedepan pihaknya akan memaksimalkan fungsi bangunan menara tersebut agar lebih efektif. Karena fungsinya sangat penting mengawasi pergerakan wisatawan yang berada dibibir pantai serta merespon cepat jika terjadi bahaya.
BACA JUGA:Usul Rp 5 Miliar untuk PJU, untuk Penambahan Lampu Jalan di Kota Bengkulu
"Kita sudah membentuk petugas yang setiap hari akan berjaga di menara pantau tersebut, tetapi petugas memang lebih sering berpatroli agar bisa menjangkau lebih luas," imbuhnya. (Medi Karya Saputra)