harianbengkuluekspress.id – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mukomuko, H Widodo SHI mengimbau, agar masyarakat menghindari menikah pada usia dibawah umur. Untuk mencegah terjadinya pernikahan dini atau menikah dibawah umur, jajarannya terus menggiatkan bimbingan remaja usia sekolah.
”Kami terus mengiatkan bimbingan, karena pernikahan dini juga bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya perceraian dan termasuk kekerasan dalam rumah tangga. Karena pasangan suami istri tersebut belum cukup umur atau cukup dewasa dalam mengarungi bahtera rumah tangga,” katanya. Ia menyebutkan, untuk sosialisasi program bimbingan remaja usia sekolah (Brus), pihaknya fokus mendatangi Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat. Pertimbangan mendatangi sekolah-sekolah diharapkan setelah mereka tamat sekolah SMA tidak langsung menikah.
“Harapan kita mereka menikah setelah semuanya matang. Dengan begitu perceraian , kekerasan dalam rumah tangga dan lainnya dapat diantisipasi dengan baik," katanya.
BACA JUGA:Pelajaran Saintek Kurang Disukai, Presiden Praowo Berikan Tugas Kemendikdasmen Begini
BACA JUGA:Miras Ilegal Jadi Ancaman Serius, Polres BS Lakukan Ini
Dikatakannya, program Brus yang terus dijalankan jajarannya setiap tahun bukan hanya untuk mencegah terjadinya pernikahan dini di kalangan remaja. Namun juga untuk memberikan bimbingan kepada mereka tentang bagaimana membina keluarga yang baik, sehat, sejahtera dan lainnya. “Pernikahan itu sangat sakral dan nantinya akan dipertanggung jawabkan. Sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan, maka dari awal mereka harus diberi pemahaman tentang pentingnya kesehatan reproduksi dan kesiapan mental sebelum memulai ikatan pernikahan,” jelasnya.
Widodo menambahkan, pihaknya juga menjalankan kegiatan bimbingan remaja usia nikah yang ditujukan bagi remaja berusia 19 tahun ke atas, akan tetapi belum daftar ke KUA. Kegiatan ini dilaksanakan sifatnya umum dengan peserta dari kalangan remaja, baik yang masih kuliah maupun yang tidak. "Juga ada kegiatan lain berupa bimbingan pra nikah bagi calon pengantin (Bimwin)," pungkasnya. (budi)