Teddy mengungkapkan DAK memang menjadi "Primadona" bagi daerah-daerah yang bergantung pada dana pusat untuk melaksanakan pembangunan. Namun, Teddy mengakui, perjuangan untuk mendapatkan DAK ini tidaklah mudah sebab setiap usulan harus melalui proses yang panjang dan memerlukan justifikasi yang kuat agar pemerintah pusat yakin bahwa dana tersebut benar-benar dibutuhkan.
"Banyak daerah yang berebut dan kita harus bisa meyakinkan bahwa pembangunan di sini sangat penting. Sehingga DAK merupakan sebuah perjuangan untuk mewujudkan harapan pembangunan," ungkapnya.
Untuk diketahui tahun sebelumnya BS mendapatkan tambahan dari Dana Instruksi Presiden (Inpres) untuk pembangunan sanitasi, meski permintaan yang diajukan lebih banyak, dari 2.700 usulan dan hanya 2.201 yang berhasil disetujui. Namun, Teddy menegaskan bahwa pihaknya akan terus berjuang agar usulan-usulan krusial dapat disetujui, tak hanya untuk sanitasi tetapi juga sektor-sektor lain yang vital bagi masyarakat.
BACA JUGA:Anggota DPD RI Pantau Persiapan Pilkada, Begini Pesannya
"Dengan segala tantangan yang ada, kami berharap bahwa dukungan dan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, serta masyarakat akan semakin kuat. Anggaran mungkin menurun, tapi semangat kita tidak boleh surut. Kami akan bekerja keras agar harapan masyarakat terhadap pembangunan bisa tercapai,” pungkasnya. (Renald)