Harianbengkuluekspress.id- Maraknya sapi yang terjangkit virus ngorok atau Septicemia Epizootica (SE) membuat masyarakat khawatir mengonsumsi daging ternak.
Bahkan kekhawatiran tersebut bukan hanya muncul pada para peternak, tetapi juga pada masyarakat umum di Bengkulu Selatan (BS).
Wajar saja jika masyarakat khawatir, sebab saat hewan ternak baik sapi dan kerbau telah terjangkit SE para peternak langsung melakukan penyembelihan dan memasarkan dagingnya.
Sehingga masyarakat merasa ragu mengonsumsi daging sapi atau kerbau yang dipasarkan di saat masih maraknya kasus sapi terjangkit SE.
BACA JUGA:950 Ekor Ternak Penyakit Ngorok, Peternak Tak Dapat Konpensasi Ganti Rugi
BACA JUGA:Pengawasan Lalu Lintas Ternak Ditingkatkan, Cegah Penyakit Sapi Ngorok
"Peternak melakukan pemotongan sapi dan kerbau yang terjangkit SE atau ngorok untuk mencegah kerugian yang dialami peternak. Sebab sapi yang terjangkit SE sangat sulit sekali disembuhkan dan rentan mati mendadak," ujar Kepala Dinas Pertanian (Distan), Sakimin SPt kepada BE Kamis 7 November 2024.
Lebih lanjut, Sakimin mengatakan bahwa daging sapi atau kerbau yang terjangkit SE masih dinyatakan layak atau amana untuk konsumsi. Namun dalam proses pengolahan dagingnya harus diperhatikan dengan benar.
"Daging sapi SE masih layak di konsumsi oleh manusia, tetapi saat memasaknya harus diperhatikan betul kematangannya," katanya.
Tidaknya hanya itu, Sakimin juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mengonsumsi bagian dalam hewan ternak yang terjangkit SE.
Baik hati, jantung, usus dan babat karena bagian tersebut tidak layak dikonsumsi jika sapi terjangkit virus, termasuk virus SE.
"Jangan mengolah dan mengkonsumsi bagian jeroan sapi atau kerbau saat hewan ternak terjangkit virus, tentunya hal tersebut untuk kesehatan," pesannya.
Pada kesempatan itu, Sakimin menyampaikan Distan BS melalui Bidang Peternakan terus berupaya mencegah penyebaran hewan ternak masyarakat yang terjangkit SE.
Bahkan ia mengatakan vaksinasi kepada hewan ternak telah dilakukan dengan dosis 1000 vaksin SE yang telah disalurkan kepada ternak masyarakat.
"Vaksin yang kita terima 1000 dosis dari Pemerintah Provinsi Bengkulu pada Bidang Peternakan telah disalurkan. Langkah tersebut untuk mencegah ternak terjangkit SE semakin parah dan meluas di setiap daerah di Bengkulu Selatan," sampainya.