Distan Berhasil Tekan Virus Menular Ternak, Penyakit Sapi Ngorok Tetap Diwaspadai

RENALD/BE Ikat Aliman SP--

Harianbengkuluekspress.id – Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) melalui Dinas Pertanian mencatat keberhasilan dalam mengendalikan wabah penyakit menular pada hewan ternak sepanjang tahun 2024.

Meski demikian, virus yang menyerang hewan ternak seperti sapi dan kerbau tetap menjadi perhatian serius, khususnya saat musim penghujan.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Ikat Aliman SP mengungkapkan bahwa salah satu wabah yang menjadi ancaman utama adalah penyakit sapi ngorok atau Septicemia Epizootica (SE).

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida yang biasanya muncul pada musim hujan atau kondisi lingkungan lembap dan menyebabkan kerugian besar bagi peternak.

BACA JUGA:Gelar Aksi ke PT PNM, Warga BU Minta Kepastian

BACA JUGA:Kebutuhan Rambu Jalan di Mukomuko Dirancang, Segini Jumlahnya

"Beberapa bulan lalu memang hewan ternak di Bengkulu Selatan diserang ngorok atau SE. Namun, Alhamdulillah saat ini sudah mereda," ujar Ikat kepada BE, Kamis 19 Desember 2024.

Menurutnya, meskipun sudah tidak ditemukan kasus baru, ancaman SE tetap perlu diwaspadai. Hasil pemantauan petugas menunjukkan, sapi dan kerbau yang tersebar di 11 kecamatan kini berada dalam kondisi aman dari wabah SE. Sebelumnya, wabah ini menyerang hingga 300 ekor sapi, yang sebagian besar mati baik karena bangkai maupun potong paksa.

"Kalau sebelumnya, SE telah menyerang 300 ekor sapi hingga mati. Namun saat ini, hingga akhir tahun 2024, tidak ditemukan lagi laporan kasus SE," katanya.

Bahkan untuk memastikan wabah ini tidak kembali terjadi, Dinas Pertanian BS telah melakukan berbagai langkah preventif. Salah satu upaya utama adalah penyediaan vaksin secara gratis bagi hewan ternak.

BACA JUGA:Realisasi PBB di Benteng Lampaui Target, Segini Jumlahnya

"Di akhir tahun ini kami mendapatkan bantuan vaksin sebanyak 1.200 dosis dari Dinas Peternakan Provinsi Bengkulu. Itu sudah kami realisasikan semuanya," jelasnya.

Namun, Ikat juga mengimbau para peternak untuk lebih kooperatif, terutama dalam menyediakan kandang bagi hewan ternak mereka. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses vaksinasi dan memastikan hewan ternak tidak dilepasliarkan secara bebas, yang dapat menyulitkan petugas dalam memberikan vaksin.

"Vaksin hewan ternak ini gratis. Tetapi kami imbau para peternak agar dapat menyediakan kandang dan mengandangkan hewan ternaknya. Selain mempermudah proses vaksinasi, kandang ternak juga bermanfaat bagi kesehatan hewan itu sendiri," pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan