Harianbengkuluekspress.id — Fenomena tak biasa kembali terjadi di Antartika, setelah gambar satelit NASA menunjukkan adanya asap yang mengepul di atas gletser Pine Island.
Gambar ini, yang diambil oleh satelit Landsat 8 milik Survei Geologi AS pada 10 Oktober 2024, mengungkap keberadaan "Sea Smoke" atau "Asap Laut," yang tampak mengepul di sekitar tepi gletser. Fenomena ini dianggap sebagai indikator kuat perubahan iklim yang semakin ekstrem.
Christopher Shuman, ahli glasiologi di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, menjelaskan bahwa "Sea Smoke" adalah kabut yang terbentuk akibat perbedaan suhu antara air yang hangat dan udara dingin di atasnya.
“Gambar satelit menunjukkan angin kencang yang membawa udara dingin melintas di atas air hangat di tepi gletser, membentuk lapisan asap kabut atau uap,” ungkap Shuman, Selasa 5 November 2024, seperti dikutip dari USA Today.
BACA JUGA:Mendes PDT Pulang Kampung, Ini Kegiatan yang Dilakukannya
BACA JUGA:Sungai Eufrat Mengering, Dampak Perubahan Iklim dan Tanda Kiamat Menurut Hadis
Angin kencang yang terjadi di Pine Island juga membantu mempercepat pelepasan massa es dari gletser, mendorong air dan es laut menjauh sehingga air yang lebih hangat menggantikannya.
Fenomena angin ini, menurut laporan NASA, memberikan wawasan baru bagi para ilmuwan tentang dinamika perubahan iklim di Antartika, khususnya di wilayah gletser Pine Island yang terkenal sebagai salah satu gletser yang paling cepat mencair.
Pine Island merupakan jalur utama aliran es dari lapisan es Antartika Barat menuju Laut Amundsen. Gletser ini menyimpan jumlah es yang sangat besar, cukup untuk menyebabkan kenaikan permukaan laut global hingga empat kaki atau sekitar 121 cm jika seluruhnya mencair.
“Pelepasan es yang begitu cepat di Pine Island adalah indikator bahwa kita menghadapi krisis iklim yang nyata. Ini bukan hanya ancaman lokal, tetapi dampaknya dapat mempengaruhi seluruh dunia,” kata Shuman.
Selama tiga dekade terakhir, Pine Island telah kehilangan es dalam jumlah besar. Bahkan, pada tahun 2020, gletser ini mengalami pemisahan gunung es dengan ukuran dua kali lipat wilayah Washington DC, yang semakin menunjukkan betapa gentingnya situasi ini.
BACA JUGA:Bulan Ini Akan Terjadi Fenomena Equinox, Berikut Dampaknya
BACA JUGA:Fenomena Langka, Parade 6 Planet Bisa Dilihat Dengan Mata Telanjang, Ini Waktu dan Caranya
NASA dan lembaga iklim lainnya mengkhawatirkan bahwa perubahan iklim yang semakin ekstrem akan mempercepat pencairan gletser di Antartika.
Fenomena "Sea Smoke" ini menjadi pengingat bahwa peristiwa-peristiwa alam yang sebelumnya jarang terjadi kini menjadi lebih sering, dengan implikasi besar bagi permukaan laut dan kehidupan di seluruh dunia. (end)