Ainul mengatakan, para nasabah yang telah bergabung dalam kelompok itu, semua menjadi produktif secara ekonomi. Sebab, para ibu-ibu itu telah mampu membangun usaha baru. Termasuk mampu memberdayakan orang-orang sekitar, dalam usaha yang telah dibangun.
BACA JUGA:Sekda: Tak Gajian, Itu Tanggung Jawab OPD
"Ini tentu sejalan dengan program pemerintah, untuk menjadi masyarakat Indonesia sejahtera secara ekonomi," tuturnya.
Di sisi lain, salah satu nasabah BTPN Syariah, Santi warga Sawah Lebar Kota Bengkulu itu, sejak 3 tahun terakhir dirinya telah menjadi nasabah BTPN Syariah. Dirinya telah mampu membangun usaha ayam goreng bernama Boss Crispy.
"Saat ini, sudah ada dua outlet usaha yang telah kita bangun bersama suami," terang Santi.
Santi mengatakan, plafon awal diberikan oleh BTPN Syariah itu sebesar Rp 3 juta. Saat ini, sudah bisa mendapatkan plafon pinjaman modal sampai RP 8 juta. "Kelompok saya sudah sampai 21 orang. Semuanya bergerak di kuliner dan berdagang," pungkasnya. (Eko)