MUKOMUKO,BE - Minat warga untuk menjadi peserta keluarga berencana (KB) menggunakan metode operasi wanita (MOW) di Kabupaten Mukomuko masih rendah.
“Ada empat peserta KB jenis MOW, namun peminatnya masih rendah,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Mukomuko, R Panji Surya melalui Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, Andi Sutrisno.
Ia menyebutkan, tahun 2023 ini menargetkan 20 wanita di daerah ini mengikuti KB dengan jenis MOW. Karena minat warga mengikuti program KB jenis MOW rendah, sehingga pemerintah memberikan pelayanan KB jenis MOW ini secara gratis. Termasuk pasien juga diberikan uang jatah hidup selama tiga hari.
“Kegiatan ini digratiskan dan Ppasien dapat uang jatah hidup selama tiga hari sebesar Rp 100 ribu per hari,” bebernya. Dikatakannya, selain pasien atau aseptor baru KB jenis MOW, orang yang membawa kader juga mendapatkan uang pengganti transportasi Rp100 ribu, dan PLKB sebagai pendamping Rp 95 ribu. Meskipun pemerintah menggratiskan biaya pemasangan alat kontrasepsi jangka panjang, namun minat warga mengikuti program KB jenis MOW masih tetap rendah. Sebab pemerintah daerah mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) untuk membiayai 20 warga yang mengikuti KB jenis MOW.
"Seperti jasa medis dan transportasi warga yang mengikuti KB. DAK tersebut untuk jasa medis Rp 2 juta dan pengganti biaya hidup setiap akseptor Rp 300 ribu atau Rp 100 ribu per hari selama tiga hari," terangnya.
Ditambahkannya, Kabupaten Mukomuko mendapatkan DAK selain untuk biaya 20 warga yang ikut KB jenis MOW, termasuk pemasangan implant untuk 40 warga, IUD 10 akseptor, untuk pencabutan Implant 40 akseptor.(900)