Harianbengkuluekspress.id- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdulmuti, mengunjungi SMP Prima Cendekia Islami Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Kedatangannya untuk meninjau pelaksanaan kelas coding yang diadakan di sekolag tersebut,
Dalam kunjungan ini, Menteri Muti didampingi oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat, serta perwakilan dari Satuan Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan Dinas Pendidikan Daerah.
"Ini adalah proses yang saya lihat sekolah mulai mengajarkan coding. Ini salah satu sekolah di Kabupaten Bandung yang sudah menyelenggarakan kelas coding mulai dari kelas 1 SMP," katanya.
BACA JUGA:Waktu Pencoblosan 6 Hari Ini, Pemkot Bengkulu Imbau Warga Jangan Golput
BACA JUGA:Dikota Bengkulu 6 Peserta Ikuti Tes CAT Calon PPIH Arab Saudi dan PPIH kloter
Menteri Mu'ti mengatakan Kemendikdasmen berencana memperkenalkan kelas coding sebagai mata pelajaran pilihan di jenjang sekolah dasar dan menengah di tahun ajaran baru mendatang.
"Tentunya tidak dimulai di kelas 1, tapi bisa di kelas 4, 5, atau 6, tergantung persiapan masing-masing sekolah dan persiapan guru serta fasilitasnya. Ini masih bagian dari proses lagi," kata menteri.
Selain itu, Mendikbud mengatakan bahwa Kemendikbud sebenarnya melihat mata kuliah coding bukan mata kuliah baru. Karena sudah banyak sekolah yang menerapkannya, dan 1 di antaranya adalah Smp Prima Cendekia Islami, Bupati Bandung.
Menteri Muti mengungkapkan, saat ini banyak sekolah yang mengajarkan coding mulai kelas 4, 5 atau 6 SD. Ia menambahkan, Kemendikbud akan mencoba menjajaki apakah mata pelajaran terkait coding bisa menjadi mata pelajaran mandiri.
"Saya berharap ada kesempatan lagi untuk melihat mata pelajaran coding di sekolah dasar nanti, dan semoga kita bisa melihatnya di kota-kota lain," kata Menteri Muti.
BACA JUGA:Pjs Bupati BS Rapat Kerja Bersama Komisi II DPR RI, Ini yang Dibahas
BACA JUGA:Calon Wakil Walikota Bengkulu Nomor Urut 1 Sukatno Sambangi Puluhan Anak Disabilitas
Menteri Mu'ti mengatakan, mata kuliah coding dapat diintegrasikan ke dalam mata kuliah kerajinan dan ketrampilan. Dengan cara ini, kata dia, proyek kerajinan mahasiswa bisa fokus pada pengembangan aplikasi dan program sederhana.
"Guru keterampilan dengan waktu kelas yang lebih sedikit dapat mengajarkan mata pelajaran ini. Saya berharap jumlah jam mengajar untuk mata pelajaran coding akan bertambah, atau bahkan menjadikan coding sebagai mata pelajaran tersendiri. Namun hal ini masih perlu dikaji lebih lanjut, " jelas Menteri Mu'ti.