harianbengkuluekspress.id – Pasar Ampera Manna yang dulunya menjadi denyut nadi perekonomian di Bengkulu Selatan (BS) kini semakin mengkhawatirkan. Sebab lorong-lorong yang dulu ramai dengan suara tawar-menawar kini sunyi, dipenuhi rumput liar dan sampah berserakan. Bahkan los-los pedagang yang kosong menjadi saksi bisu kemerosotan tempat ini.
Salah seorang pedagang di Pasar Ampera, Hendriko Putra (45) yang berdagang aksesoris hanya dapat menghela napas setiap kali memandangi kiosnya yang hampir tak tersentuh pembeli. Kondisi ini diceritakannya terjadi sejak pandemi COVID-19 melanda pada 2020 yang menyebabkan Pasar Ampera kehilangan pesonanya.
"Pengunjung semakin sedikit dan sekarang dalam sehari bisa dihitung dengan jari. Banyak pedagang memilih berhenti atau beralih profesi," ujarnya kepada BE pada Senin 25 November 2024.
Sepinya pasar tak hanya melumpuhkan aktivitas ekonomi, tetapi juga mematahkan semangat para pedagang. Hal tersebut juga ditambahkan, Endang Sulasti (48) seorang pedagang sayur yang menceritakan perjuangan beratnya untuk tetap bertahan.
"Dulu saya bisa menjual ratusan kilogram sayur dalam sehari, sekarang menghabiskan 50 kilogram saja susah. Barang sering layu dan rusak. Kalau terus begini, kami hanya menunggu waktu sampai benar-benar gulung tikar," katanya dengan nada lirih.
BACA JUGA:Logistik Pilkada di BS Siap Distribusikan, Segini Jumlahnya
BACA JUGA:Akrel Maksimalkan Program Optimasi Kemitraan, Ini Tujuannya
Endang merasa seperti tidak ada upaya dari pihak berwenang yang dirasakan pedagang untuk menghidupkan kembali pasar ini. Ia juga menyebut beberapa los ditinggalkan begitu saja tanpa kejelasan.
"Ini bukan sekadar tempat berdagang, ini aset daerah. Kalau dibiarkan mati, apa yang tersisa dari ekonomi rakyat," ujarnya penuh harap.
Bahkan Endang mengungkapkan, dagangan yang tersisa akan dijual ke pedagang yang tersisa di pasar dengan cara keliling. Baginya bertahan tanpa keuntungan lebih baik daripada menyerah.
"Istilahnya sekarang asal tidak rugi sudah bagus, tapi apakah ini yang kami mau selamanya, " tutupnya dengan getir.
Pasar Ampera bagi masyarakat BS merupakan simbol ekonomi lokal yang pernah berjaya, kini berada di ujung senja. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin ia hanya akan menjadi cerita masa lalu yang terlupakan, bahkan kemajuan zaman juga ikut memberikan dampak yang luar biasa pada perekonomian yang ada di pasar, karena saat ini masyarakat lebih memilih berbelanja Online dibandingkan ke pasar tradisional. (renald)