Harianbengkuluekspress.id - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu terus mengambil langkah strategis untuk mendukung pengembangan kopi robusta sebagai komoditas unggulan daerah.
Berbagai program bantuan dan pelatihan telah diberikan untuk mendorong produktivitas dan kualitas kopi robusta yang memiliki pasar potensial hingga tingkat internasional.
Fokus pengembangan kopi robusta Bengkulu terpusat di Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong, yang dikenal sebagai sentra produksi kopi berkualitas.
Dalam wawancara bersama Bengkulu Ekspress (BE), Jf Analis Pasar Hasil Pertanian (APHP) di bidang perkebunan, Yuhan Syahmeri, S.P., M.P., mengungkapkan berbagai langkah konkret pemerintah dalam mendukung sektor kopi di daerah tersebut.
BACA JUGA:Harga Kopi di Bengkulu Masih Bertahan Tinggi, Segini per Kilogram
BACA JUGA:Roti O, Rasa Kopi Ikonik yang Bikin Nagih, Dapatkan Promo Menarik Ini
“Kopi robusta dari Bengkulu memiliki potensi besar di pasar lokal, nasional, hingga internasional. Untuk meningkatkan produksinya, pemerintah telah memberikan bantuan teknis berupa alat pasca panen dan pengolahan, seperti helter, paper, mesin roasting, serta alat pengemasan. Semua alat ini kami berikan kepada kelompok tani yang telah terdaftar dan memiliki izin resmi,” ucap Yuhan.
Tidak hanya bantuan alat, pelatihan intensif juga diberikan kepada para petani untuk memastikan alat-alat tersebut digunakan secara maksimal.
“Setiap alat yang kami serahkan didahului oleh pelatihan dan uji coba di lapangan. Ini penting agar petani memahami cara penggunaannya dengan benar, sehingga kualitas produksi kopi tetap terjaga,” ungkapnya.
Selain meningkatkan produktivitas, pemerintah juga gencar mempromosikan kopi Bengkulu di berbagai ajang nasional dan internasional.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan ialah dengan keikutsertaan dalam Perkebunan Indonesia Expo (BUNEX) 2024, yang digelar di ICE BSD Tangerang pada 12–14 September 2024.
Dalam expo tersebut, stand Provinsi Bengkulu berhasil meraih predikat stand terfavorit berkat penataan menarik serta kualitas kopi robusta yang diakui pengunjung.
“Prestasi ini tidak lepas dari kerja keras kami dalam mempersiapkan stand, serta dukungan kelompok tani dari Kabupaten Kepahiang yang dipimpin Bapak Sahid. Kopi robusta Bengkulu memang menjadi perhatian karena kualitasnya yang unggul,” ujar Yuhan.
Lebih lanjut, pemerintah juga mendorong hilirisasi produk kopi melalui pengembangan produk olahan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah kopi Bengkulu,
Sehingga, tidak hanya dipasarkan dalam bentuk biji, tetapi juga sebagai produk siap konsumsi, seperti kopi seduh instan dan produk turunan lainnya.