Harianbengkuluekspress.id - Kanwil Ditjen Perbendaharaan Negara (DJPb) Provinsi Bengkulu mencatat bahwa penyaluran Kredit Ultra Mikro (UMi) di wilayah Bengkulu hingga November tahun 2024 telah mencapai Rp 68,8 miliar.
Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu, Muhammad Irfan Surya Wardhana mengatakan, penyaluran UMi hingga mencapai Rp 68,8 miliar disebabkan banyak usaha mikro dan kecil yang mampu memenuhi persyaratan untuk mendapatkan kredit.
Selain itu, rendahnya suku bunga juga menjadi faktor yang mempermudah akses usaha mikro dan kecil dalam memperoleh kredit. Meskipun demikian, Bayu mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk memperluas akses kredit bagi usaha mikro dan kecil di wilayah Bengkulu.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Komitmen Perangi Korupsi, Plt Gubernur Rosjonsyah Tegaskan Ini
BACA JUGA:Stasiun Pemantau Laut Segera Dibangun, Pemprov Bengkulu Hibahkan Lahan 3 Ha ke Bakamla RI
"Kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mencari solusi yang tepat agar usaha mikro dan kecil dapat terus berkembang di tengah Bengkulu ini," ujar Irfan, Senin, 9 Desember 2024.
Dari total penyaluran UMi hingga November 2024, penyaluran terbesar terjadi di wilayah Kota Bengkulu, dengan nilai penyaluran mencapai Rp 22,34 miliar. Di wilayah ini, terdapat sebanyak 3.779 debitur yang telah memperoleh kredit UMi.
"Untuk penyaluran terbanyak itu ada di Kota Bengkulu, sementara daerah lain juga cukup banyak seperti Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu Rp11,47 miliar, Bengkulu Utara Rp7,92 miliar, Mukomuko Rp6,38 miliar, Seluma Rp5,92 miliar, Rejang Lebong Rp3,77 miliar, Bengkulu Selatan Rp3,48 miliar, Kaur Rp3,23 miliar, Kepahiang Rp2,93 miliar, dan Kabupaten Lebong Rp1,36 miliar," tuturnya.
Salah satu debitur yang telah memperoleh kredit UMi di Kota Bengkulu, Anita mengaku senang bisa mendapatkan kredit UMi dari pemerintah karena hal tersebut membantu usahanya untuk tetap bertahan.
"Saya sangat terbantu dengan adanya kredit UMi ini, karena sekarang saya bisa memperluas usaha saya," ujarnya.
Namun, ada juga beberapa debitur yang mengaku kesulitan dalam memenuhi persyaratan untuk mendapatkan kredit UMi. Misalnya, Dodi, seorang pedagang kecil di Kota Bengkulu yang mengelola usaha jualan minuman di pinggir jalan. Menurutnya, suku bunga UMI yang mencapai 30 persen per tahun dan persyaratan jaminan yang sulit dipenuhi membuatnya kesulitan dalam memperoleh kredit UMi.
"Saya memang butuh kredit, tapi saya belum bisa memenuhi persyaratannya," tutup Dodi.(999)