Pedagang Pasar Minggu di Kota Bengkulu Bertahan, Ini Dia Alasannya
INDRI/BE Tampak deretan pedagang kaki lima yang masih berjualan di bahu jalan sekitar kawasan strategis Kota Bengkulu. Pemerintah Kota Bengkulu melalui Disperindag telah memberlakukan larangan berjualan di area seperti ini untuk mengembalikan fungsi jala--
Harianbengkuluekspress.id – Sejumlah pedagang di Pasar Minggu, Kota Bengkulu, khususnya di sepanjang Jalan KZ Abidin hingga depan Mega Mall, masih bertahan berjualan di bahu jalan, meski telah mendapat peringatan dari pihak berwenang.
Kondisi ini memicu perhatian pemerintah daerah yang berupaya menertibkan aktivitas tersebut demi kenyamanan pengguna jalan. Pasar Minggu yang telah berdiri selama puluhan tahun, menjadi salah satu pusat ekonomi rakyat. Namun, tingginya jumlah pedagang yang memanfaatkan bahu jalan dinilai menghambat aktivitas pengguna jalan.
Salah Seorang Pedagang Buah, Hendra (27), mengaku telah berdagang di Pasar Minggu selama tujuh tahun dan menjadikan lokasi itu sebagai tempat mencari nafkah.
"Iya, sebelum ganti kepala pasar, kami hanya diminta menyusun dagangan dengan rapi agar kendaraan tetap bisa melintas. Tapi sekarang, kami disuruh masuk ke dalam pasar. Jujur, kami keberatan karena dalam pasar itu sepi pembeli," ungkap Hendra.
BACA JUGA:Crosser Cilik Pukau Penonton Grasstrack Escobar Cup 5 Championship Kepahiang, Ini Biodatanya
BACA JUGA:Rektor Tinjau Pembangunan Sarpras UNIB, Dukung Visi Misi Unggul, Berbudaya dan Berdaya Saing Global
Menurutnya, kondisi di dalam pasar tidak mendukung pedagang untuk tetap mendapatkan pelanggan.
"Yang di dalam pasar saja banyak yang jualan keluar karena di dalam itu sepi. Kalau kami dipaksa masuk, takutnya pembeli malah makin sedikit," ujarnya.
Pendapat serupa disampaikan Farhat Effendi (50), pedagang yang telah berdagang di lokasi tersebut selama 24 tahun. Farhat mengaku dirinya juga menerima peringatan dari Disperindag karena dianggap mengganggu aktivitas lalu lintas.
"Kami sudah diberi batas waktu sampai 13 Januari untuk tidak lagi berjualan di bahu jalan ini," ucap Farhat.
BACA JUGA:Bank Mandiri Buka Lowomgan Kerja Terbaru, Pendaftaran Hingga 31 Januari 2025, Ini Syaratnya
Farhat berharap ada solusi berupa relokasi atau pembenahan tata ruang pasar agar para pedagang tidak kehilangan pelanggan jika dipindahkan ke dalam pasar.
"Kami tidak berniat mengganggu jalan. Kami hanya ingin tempat yang layak untuk mencari nafkah," ungkapnya.
Permasalahan ini menjadi tantangan bagi Disperindag Kota Bengkulu untuk menyeimbangkan antara penataan kota dan kebutuhan pedagang yang telah lama menggantungkan hidupnya pada Pasar Minggu. Hingga saat ini, upaya relokasi masih menjadi wacana yang membutuhkan komitmen bersama. (Indriati)