Harianbengkuluekspress.id - Menteri Pertanian (Kementan) tahun 2025 akan menyalurkan 82 ton benih padi untuk Provinsi Bengkulu.
Staf Teknis CV Destita, Purwo Lelono selaku penyalur mengatakan, benih padi itu akan menyasar sekitar 161 hektare lahan pertanian di Provinsi Bengkulu.
"Panen perdana diperkirakan akan berlangsung pada bulan Maret 2025, dengan target total produksi benih padi sebanyak 2.700 ton pada 2025," terang Purwo dalam workshop penetapan sasaran tanam, padi dan jagung masa tanam 2024-2025 di Hotel Wilo Bengkulu, Kamis, 18 Desember 2024.
Sebagai lembaga penyalur, Purwo mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan benih di Provinsi Bengkulu. Bahkan targetnya, kebutuhan benih itu akan diambil dari Provinsi Bengkulu sendiri.
"Kalau selama ini kita datangkan benih dari Lampung maupun Jawa Barat, tapi tahun depan kita siapkan benih dari Bengkulu," ujarnya.
BACA JUGA:Aniaya Ayah Hingga Muntah Darah, Anak Di Bengkulu Lakukan Kekerasan Gunakan Alat Ini
Hanya saja kendalanya, lanjut Purwo, kondisi benih padi di Bengkulu saat ini masih belum sepenuhnya memadai. Sebab, di Bengkulu masih kurangnya investasi di sektor pertanian.
Namun pihaknya telah bekerja sama dengan kelompok tani di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu untuk memenuhi kebutuhan bibit tersebut.
"Langkah ini sebagai upaya swasembada pangan dan mengurangi ketergantungan pada daerah lain, sekaligus meningkatkan kesejahteraan para petani lokal," tegas Purwo.
Sementara itu, Anggota DPD RI, Destita Khairilisani mengatakan puluhan ton bibit padi yang akan dibagikan di Provinsi Bengkulu adalah dari hasil rapat Kementerian Pertanian dalam menyusun target-target penting, termasuk penyediaan benih yang harus disiapkan untuk seluruh Indonesia.
"Alhamdulillah, kita telah menerima bantuan benih dari Kementerian Pertanian beberapa waktu lalu, dan insya Allah pada 2025 disalurkan," ujar Destita.
Ia mengatakan, dirinya memang sengaja melibatkan perusahaannya yang selama ini bergerak di bidang pertanian. Hal itu sebagai dukungan dari swasembada pangan. Meskipun, Komite III DPD RI tempatnya ditugaskan, tidak turut andil dalam program ketahanan pangan.
"Saya memiliki salah satu CV yang bergerak di pertanian. Jadi terkait itu, dari CV-nya Destita," tutupnya. (151)