Harianbengkuluekspress.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) kembali mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul kondisi cuaca buruk yang masih melanda beberapa minggu terakhir.
Kepala BPBD BS, Hen Yepi menyebutkan bahwa curah hujan yang tidak menentu berpotensi memicu berbagai bencana, seperti banjir, longsor, hingga badai.
Sehingga kewaspadaan terhadap bencana perlu ditingkatkan oleh masyarakat. Sebab dengan kondisi hujan dan badai yang tidak menentu belakangan ini membuat resiko bencana alam lebih rentan dan tinggi.
"Jika terjadi situasi darurat, masyarakat diminta segera berkoordinasi dengan pihak penanggulangan bencana untuk mendapatkan bantuan cepat," ujar Hen kepada BE pada Kamis 19 Desember 2024.
BACA JUGA:Audiensi Bersama Kementerian, Bidang PSI Kumpulkan OPD
BACA JUGA:Gelorakan Bela Negara untuk Indonesia Maju, Peringatan Hari Bela Negara ke-76
Lebih lanjut, Hen mengatakan perhatian khusus harus diberikan kepada masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana, termasuk wilayah pesisir, area rawan banjir, dan daerah yang rentan longsor. Ia juga menekankan pentingnya masyarakat memahami kondisi cuaca dan curah hujan yang tinggi untuk meminimalkan risiko.
"Karena kondisi cuaca ekstrim yang masih terjadi hingga beberapa waktu ke depan. Masyarakat kami ingatkan untuk tetap waspada, tetapi bukan panik," katanya.
Hen juga menyoroti bahaya cuaca ekstrim yang mengintai nelayan dan pengendara di jalan. Khusus nelayan diimbau untuk sementara waktu menghentikan aktivitas melaut guna mencegah risiko kecelakaan akibat gelombang tinggi dan badai yang sering terjadi di wilayah pesisir Provinsi Bengkulu.
"Bagi nelayan, kami sangat menyarankan untuk tidak melaut hingga kondisi cuaca kembali normal. Ombak besar dan badai dapat menyebabkan kecelakaan serius," ungkapnya.
BACA JUGA:Penanggulangan Bencana Tanggung Jawab Bersama, Begini Cara Dilakukan BPBD Mukomuko
Sementara itu, Hen juga mengimbau para pengendara yang melintas di jalan diminta untuk lebih berhati-hati. Potensi pohon tumbang akibat terjangan badang dapat mengancam setiap waktu, begitu pun di daerah rawan longsor.
"Bila kondisi cuaca tidak memungkinkan, sebaiknya tunda perjalanan untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan. Keselamatan harus menjadi prioritas utama," tambahnya.
Pada kesempatan itu, Hen juga menjelaskan bahwa BPBD BS telah melakukan pemetaan wilayah rawan bencana yang ada di BS. Sehingga daerah yang teridentifikasi rawan longsor, banjir, dan bencana lainnya telah menjadi prioritas dalam upaya mitigasi bencana, khusus longsor berada di di daerah Kecamatan Ulu Manna.
"Setidaknya dengan pemetaan ini, kami dapat segera melakukan langkah-langkah penanggulangan bencana bila sewaktu-waktu terjadi kondisi darurat. Ini adalah bentuk kesiapan BPBD untuk melindungi masyarakat," pungkasnya. (Renald)