Harianbengkuluekspress.id - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bengkulu, pada 2025 lebih fokus pada pencegahan dan penanganan penyalahgunaan narkoba terutama dikalangan pelajar atau remaja tingkat SMP dan SMA sederajad. Ada tiga poin penting yang menjadi fokus rencana kerja BNNK.
Yakni pencegahan dan tentunya pemberantasan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika. Peningkatan dan pencegahan penyalahgunaan narkotika dan rehabilitasi penyalahgunaan narkotika. Selanjutnya, penataan dan penguatan kelembagaan dalam memerangi narkoba.
"Pada 2025 nanti, kita akan lebih fokus dalam pencegahan dan juga penanganan penyalahgunaan narkoba terutama bagi kalangan pelajar usia produktif yakni dari bangku SMP, SMA hingga kuliah," terang Kepala BNN Kota Bengkulu, Kombes Pol Deden Adriana SH, Minggu, 22 Desember 2024.
Ada tiga poin penting yang menjadi fokus rencana kerja BNNK. Yakni pencegahan dan tentunya pemberantasan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika. Peningkatan dan pencegahan penyalahgunaan narkotika dan rehabilitasi penyalahgunaan narkotika. Selanjutnya, penataan dan penguatan kelembagaan dalam memerangi narkoba.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Masih Melanda, Warga Mukomuko Diimbau Waspada, Begini Caranya
"BNNK mengajak masyarakat khususnya Kota Bengkulu untuk terus menggelorakan semangat War on Drugs, Speed Up Never Let Up. Khususnya pada kalangan remaja dan anak sekolah. Pencegahan ini menjadi penting, mengingat remaja usia yang paling rentan mendapat iming-iming untuk menjajal obat terlarang itu," terang Kombes Pol Deden.
Ia menyebutkan, sekarang ini kampanye bebas narkoba juga terus dilakukan salah satunya yakni melibatkan organisasi mitra BNNK untuk bisa mengedukasi bahaya penyalahgunaan narkoba ini dilingkungan sekolah.
"Upaya lain adalah bekerjasama dengan BPOM terkait edukasi penyalahgunaan obat keras seperti obat batuk pilek yang sering di konsumsi dikalangan remaja," jelasnya.
Kendati demikian, dia mengungkapkan, penyalahgunaan narkoba di kalangan usia pelajar masih tergolong rendah. Berbeda dari kalangan remaja yang tak bersekolah, sehingga upaya inilah yang masih menjadi pekerjaan rumah bersama.
BACA JUGA:Memperingati Hari ibu, Menag
"Ini yang menjadi fokus kita kedepannya bersama-sama stekholder terkait lainnya. Jangan sampai generasi penerus bangsa ini rusak akibat zat mematikan tersebut," demikian tutupnya. (Bhudi Sulaksono)