BENGKULU, BE - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada tahun 2024 mencapai 5,3 persen.
Proyeksi ini didorong oleh sejumlah faktor, salah satunya kontribusi positif dari lapangan usaha sektor pertanian.
Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Bengkulu, Dhita Aditya Nugraha optimistis terkait potensi pertumbuhan ekonomi tersebut.
Menurutnya, sektor lapangan usaha pertanian akan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi Bengkulu di tahun 2024.
"Dukungan yang kuat dari lapangan usaha pertanian, terutama sektor kelapa sawit, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan ke pertumbuhan ekonomi Bengkulu," ujar Aditya, Sabtu (2/12).
Pihaknya optimis bahwa pertumbuhan ekonomi yang signifikan ini akan membawa dampak positif bagi sektor pertanian secara keseluruhan. Sehingga petani akan semakin sejahtera.
"Kita berharap bahwa pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dapat memberikan dampak positif, terutama bagi para pelaku usaha di sektor pertanian, khususnya petani," tambahnya.
Dalam konteks ini, proyeksi positif pertumbuhan ekonomi juga dihubungkan dengan perkembangan lapangan usaha pertanian secara keseluruhan.
Harapan besar tertuju pada pergerakan positif yang akan dialami sektor ini pada tahun 2024 mendatang.
"Penguatan ekonomi di sektor kelapa sawit itu diharapkan dapat menciptakan peluang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Bengkulu," ujar Aditya.
Meski begitu, pihak Bank Indonesia tetap berkomitmen untuk memonitor perkembangan ekonomi secara cermat. Sebab pada tahun 2024 mendatang, Bengkulu akan kembali dilanda fenomena El Nino.
"Kami akan terus memantau dan melakukan evaluasi agar proyeksi pertumbuhan ekonomi ini dapat tercapai dengan baik dan berkelanjutan," tuturnya.
Selain itu, dorongan pertumbuhan ekonomi juga akan dipicu oleh pelaksanaan Pemilu 2024. Dimana pesta demokrasi tersebut diperkirakan akan ikut mendukung perekonomian daerah.
"Kami percaya pesta demokrasi pada tahun 2024 akan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi Bengkulu," pungkasnya.(999)