Harianbengkuluekspress.id – Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 1446 Hijriah /2025 Masehi dipastikan turun dibandingkan tahun sebelumnya. Keputusan ini disepakati dalam Rapat Kerja antara Kementerian Agama (Kemenag) dan Komisi VIII DPR RI yang berlangsung di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, Intihan mengungkapkan, rata-rata BPIH untuk jamaah haji reguler tahun ini ditetapkan sebesar Rp 89,4 juta. Angka ini lebih rendah dibandingkan rata-rata BPIH tahun 2024 yang mencapai Rp 93,4 juta.
"Komponen BPIH terdiri dari Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang dibayarkan langsung oleh jemaah, serta nilai manfaat dari optimalisasi dana setoran awal jemaah," ujar Intihan.
Intihan merinci rata-rata Bipih yang harus dibayarkan oleh jemaah tahun ini Rp 55,4 juta atau sekitar 62 persen dari total BPIH. Sisanya, sebesar 38 persen atau sekitar Rp 33,9 juta, diambil dari nilai manfaat.
BACA JUGA:Salurkan Bansos Pakai Data Tunggal, Ini Penjelasan Korwil PKH Dinsos Provinsi Bengkulu
BACA JUGA:Bank BTN Buka Lowongan Kerja, Ini Syarat Lengkapnya
Lebih lanjut, Intihan menyebutkan, besaran biaya yang dibebankan kepada jemaah akan berbeda, tergantung embarkasi masing-masing. Khusus untuk jemaah asal Bengkulu, yang berangkat melalui embarkasi Padang, terdapat potensi biaya yang lebih rendah dibandingkan embarkasi lainnya. Hal ini disebabkan oleh jarak embarkasi Padang yang lebih dekat ke Tanah Suci.
“Kita masih menunggu Keputusan Presiden (Keppres) untuk penetapan biaya secara resmi. Semoga Keppres tersebut segera terbit dalam waktu dekat, sehingga jemaah haji dapat melunasi biaya sesuai ketetapan,” ungkapnya.
Keputusan penurunan biaya ini diharapkan dapat meringankan beban calon jemaah haji. Selain itu, pemerintah juga berharap pelaksanaan ibadah haji tahun ini berjalan lancar dengan dukungan persiapan yang matang dari seluruh pihak. (Indriati)