Harianbengkuluekspress.id – Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) memastikan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) akan dilakukan pada 5.150 hektare lahan masyatakat.
Program ini bertujuan menggantikan tanaman sawit tua dengan bibit unggul untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.
Tim Kegiatan Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun Dinas TPHP, Hamdani menjelaskan, program PSR tahun 2025 telah melalui tahap verifikasi dan mendapat persetujuan dari berbagai pihak.
"Usulan yang disampaikan oleh kelompok tani sudah diverifikasi oleh Pemerintah Kabupaten, dan rekomendasi teknisnya telah disetujui oleh Pemprov serta Dirjen Perkebunan untuk pelaksanaan replanting seluas 5.150 hektare," ungkap Hamdani, Minggu, 12 Januari 2025.
BACA JUGA:Panen Hadiah Simpedes, Nasabah BRI Curup Raih 1 Unit Mobil
BACA JUGA:111 Pembalap Adu Strategi di Grasstrack Escobar Cup 5 Kepahiang, Berikut Pemenangnya
Program ini melibatkan 24 kelompok tani yang tersebar di enam kabupaten, yakni Bengkulu Utara, Mukomuko, Seluma, Bengkulu Tengah, Bengkulu Selatan, dan Rejang Lebong. Kabupaten dengan kontribusi terbesar adalah Bengkulu Utara dengan luas lahan mencapai 2.300 hektare.
"Bengkulu Utara menjadi fokus utama karena memiliki potensi sawit yang sangat besar. Kami optimis hasil dari replanting ini akan sangat signifikan," kata Hamdani.
Bantuan dana untuk replanting juga meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, setiap hektare akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 60 juta, naik dari Rp 30 juta sebelumnya.
"Dana ini akan digunakan untuk mengganti bibit, melakukan perawatan, hingga meningkatkan produktivitas," tambahnya.
Plt Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah berharap program PSR tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga mendukung keberlanjutan industri sawit di Bengkulu.
"Dengan bibit unggul, kami optimis produktivitas kebun sawit akan naik, dan kesejahteraan petani akan ikut meningkat," ujar Rosjonsyah.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu akan mendampingi petani dalam setiap tahap pelaksanaan, mulai dari persiapan lahan hingga perawatan pasca-tanam. Langkah ini untuk memastikan target produksi dan kualitas tanaman sawit dapat tercapai.
"Kami ingin sawit Bengkulu menjadi salah satu komoditas unggulan nasional. Oleh karena itu, PSR adalah bagian dari rencana besar kami," tutupnya.(999)