"Buat aturan itu juga harus tegas. Kita lihat, yang merusak itu ada yang ditangkap ada yang diberikan sanksi saja. Maka pemerintah daerah itu harus tegas," ujarnya.
Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Dapil Mukomuko lainnya, Andy Suhary SE, MPd mengatakan munculnya harimau di sekitar warga itu, merupakan dampak serius dari ketidakseimbangan ekosistem akibat kerusakan habitat.
"Ketidakseimbangan ekosistem ini berdampak buruk pada semua makhluk hidup, termasuk manusia. Ketika habitat harimau semakin sempit, mereka terpaksa mencari makan di daerah pemukiman dan kebun warga," terang Andy.
Andy menilai, kerusakan habitat harimau itu disebabkan oleh berbagai faktor. Termasuk aktivitas manusia seperti perambahan hutan, alih fungsi lahan, dan perburuan liar.
"Akibatnya, manusia sendiri yang akan terancam," tuturnya.
Andy mendesak BKSDA dan pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan konkret. Jangan terlihat pemerintah seperti berdiam diri. Sementara warga harus terancam akibat harimau yang masuk ke kebun dan pemukiman warga.
"Silahkan pemerintah lakukan tindakan. Jangan diam. Kita tidak ingin ada warga yang kembali menjadi korban," tandasnya. (151/900)