Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo soroti masyarakat yang sampaikan aspirasi demokrasinya tetapi berurusan dengan aparat.
Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2023 itu mengatakan beberapa kasus penyampaian aspirasi tapi berurusan dengan aparat harus mendapatkan keadilan.
"Ada Ibu Sinta yang yang ketika menyuarakan pendapat harus berurusan dengan aparat keamanan, ada Melki Ketua BEM, ibunya diperiksa, maka yang seperti ini harus mendapatkan keadilan," katanya.
Pihaknya menilai harus ada keseriusan dalam menegakkan hal tersebut.
"Semua ini bisa berjalan kemudian pemerintah bersih, pemerintah hanya bisa akomodatif dan sikat korupsi tidak dengan kata-kata, dengan keseriusan," ujarnya.
Prabowo Kembali Joget Gemoy
Prabowo Subianto kembali melakukan gimmick dan gestur khad di Debat Capres Tahap Pertama di Komisi Pemilihan Umum.
Prabowo kembali melakukan joget gemoy saat menanggapi jawaban dari kedua paslon soal konflik di Papua.
Menurut Prabowo, permasalahan HAM dan konflik di Papua sangat kompleks. Saat itu ia diberi kesempatan menjawab pertama pertanyaan panelis mengenai penyelesaian masalah HAM dan sparatisme di Papua.
Prabowo menyatakan setuju dengan pemaparan Ganjar dan Anies bahwa masalah di Papua harus mengutamakan dialog dan pendekatan khusus.
"Benar saya sangat setuju harus ada pendekatan dialog, dan saya juga setuju harus," kata Prabowo.
"Tunggu dulu saya mau jawab," kata Prabowo sambil joget gemoy dan gestur silat.
Menurut Prabowo, saran dari Anies soal penerapan keadilan di Papua dan saran dari Ganjar soal dialog tidak begitu saja menyelesaikan masalah Papua. Karena masalah di sana begitu kompleks karena berkaitan dengan faktor-faktor internasional.
"Jadi benar keadilan, tetapi tidak sesederhana itu pak Anies ada faktor-faktor lain, ada faktor geopolitik ideologi inilah yg masalahnya tidak gampang. Tetapi kita harus tegakan keadilan kita harus dialog, ini masalah bangsa seluruh kekuatan harus kita rangkul," pungkas Prabowo.