JAKARTA, BE - Debat pertama pasangan Calon Presiden (Capres) yang berlangsung, Selasa (12/12) malam berlangsung dengan tensi tinggi.
Ketiga Capres, Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo terlibat saling sindir, bahkan saling serang.
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menyindir kasus Harun Al-Rasyid yang tewas saat memperjuang Prabowo pada Pilres 2019 lalu.
"Hadir bersama saya di sini ayahnya Harun Al-Rasyid, anak yang meninggal pendukung Pak Prabowo di Pilpres 2019 yang menuntut keadilan pada saat itu, protes hasil Pemilu," kata Anies saat menyampaikan visi dan misinya seperti dikutip dari Disway.id.
"Apa yang terjadi, dia tewas sampai saat ini tidak ada kejelasan. Apakah ini akan dibiarkan, tidak ini harus diusut," ujar Anies.
Diketahui, Harun Al-Rasyid adalah siswa berusia 15 tahun yang tewas saat aksi damai di Bawaslu saat memprotes hasil Pemilu yang memenangkan Jokowi, dan Prabowo kalah dinilai ada kecurangan.
Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri waktu itu, Kombes Asep Adi Saputra pada 17 Juni 2019 menyebut pihaknya memastikan kepada keluarga korban untuk memperkuat dugaan Harun adalah bagian dari perusuh.
Anies menyatakan, jika terpilih menjadi presiden dirinya bakal membawa perubahan di bidang penegakan hukum. Ia tak ingin ada kasus serupa di kepemimpinan selanjutnya.
Anies lantas memberi contoh kasus meninggalnya seorang ibu, Mega Suryani Dewi yang merupakan korban pembunuhan yang dilakukan oleh suaminya sendiri, Nando di Bekasi, Jawa Barat yang viral beberapa waktu lalu.
Mega tewas padahal sempat melapor ke Polsek Cikarang, namun laporannya ditolak dengan alasan tak cukup bukti pada September 2023 lalu.
“Ibu Mega Suryani Dewi, ibu rumah tangga yang mengalami kekerasan rumah tangga, lapor pada negara tidak diperhatikan. Diam-diam meninggal korban kekerasan, apakah akan dibiarkan? Tidak, ini harus diubah,” tegas Anies.
Dalam pemaparannya, Anies ingin ada perubahan terhadap penegakkan hukum di Indonesia dan kembali menjadi negara hukum. Baginya, saat ini Indonesia lebih nampak sebagai negara yang patuh pada kekuasaan.
Anies berkeinginan untuk menjadikan hukum yang adil untuk semua warga negara, termasuk jika persoalan hukum melibatkan aparatur negara.
Ia ingin bahwa hukum harus berlaku adil kepada kalangan apapun baik sipil maupun aparat.
“Kami kembalikan marwah kehidupan bernegara yang menempatkan hukum sebagai tempat paling tinggi, dan ketentuan itu berlaku pada semua termasuk ketika menyangkut urusan ASN, TNI, dan Polri,” imbuhnya.